Header Ads

Breaking News
recent

7 Keputusan Finansial yang Tidak Boleh Anda Tunda

a. Berinvestasi

Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat akan dapat memberi keuntungan finansial kepada kita. Contoh sederhana investasi adalah membelian aset finansial berupa obligasi, saham, atau asuransi. Bisa juga pembelian barang seperti mobil atau properti seperti rumah atau tanah yang semakin lama akan semakin naik harganya, sehingga kita mendapatkan keuntungan jika suatu saat kita jual kembali.

Makna lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang berupa modal untuk produksi suatu usaha, misalnya pembelian mesin atau sesuatu yang lain. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Karena dengan meningkatnya sumber daya manusia pada sebuah usaha atau industri, akan meningkatkan penghasilan yang ujungnya meningkatkan bagi hasil bagi para penanam modal usaha tersebut bukan?. Kesamaan dari semua investasi diatas adalah adanya harapan untuk memperoleh keuntungan di kemudian hari.


b. Mencari sumber pemasukan alternatif

Pemasukan alternatif adalah salah satu hal yang tidak boleh anda tunda, karena dengan pemasukan tambahan anda bisa memiliki dana lebih saat dikemudian hari anda benar-benar membutuhkan dana dalam jumlah besar. Namun pastikan pemasukan alternatif ini tidak menggangu pekerjaan pokok anda, apalagi sampai mengurangi waktu anda untuk bersama keluarga. Banyak jenis pemasukan alternatif yang bisa dilakukan, salah satunya yang saat ini sedang tren adalah online shop. Itu bisa menjadi alternatif terbaik bagi anda. Atau tips lain yang bisa diambil untuk mendapatkan pemasukan alternatif tanpa mengurangi waktu dengan keluarga anda adalah melakukan usaha sederhana, yang bisa dilakukan bersama-sama keluarga. Seperti membuka toko sembako atau usaha apapun yang dapat dilakukan bersama.



c. Mencari sumber pendapatan pasif

Yang dimaksud pendapatan pasif di sini adalah uang yang masuk tanpa harus berkerja. Pendapatan pasif ini dapat dilakukan salah satunya dengan investasi saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut, merupakan bagian dari pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Dengan saham, kita tidak perlu untuk terjun langsung pada proses yang ada diperusahaan yang kita beli sahamnya. Kita hanya perlu mengamati perkembangan keuangan yang ada, sehingga kita bisa memprediksikan dengan saham yang kita tanamkan berapa kira-kira nilai bagi hasil yang akan kita dapatkan. Sumber pendapatan pasif yang lain adalah dengan menyewakan lahan yang kita miliki kepada petani untuk ditanami. Hasil panen kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu antara pemilik lahan dan petani tersebut. Dengan begitu kita memperoleh pendapatan pasif karena kita hanya mempersilahkan petani untuk mengarap lahan kita, tanpa kita harus bekerja. Hal ini sudah banyak dilakukan oleh banyak warga di pedesaan.        


d. Mempersiapkan dana untuk keperluan darurat

Banyak keperluan darurat yang bisa saja terjadi tanpa kita sadari, seperti jatuh sakit, bencana alam ataupun kebakaran. Hal-hal seperi ini akan menjadi bencana yang berlipat-lipat jika kita tidak memiliki dana cadangan atau dana untuk keadaan-keadaan darurat.
Mempersiapkan dana darurat ini bisa dilakukan dengan menabung atau asuransi. menurut orientasi jasa keuangan atau OJK, asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi atau jumlah uang yang harus dibayarkan pada waktu tertentu untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggun kepada penanggung, hal ini mungkin terjadi karena peristiwa yang tak terduga.


e. Menyusun rencana dan strategi untuk melunasi kredit yang Anda miliki

Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Departemen Keuangan (DEPKU), ada pepatah yang berbunyi, ‘dengan perencanaan yang baik berarti 70% pekerjaan telah dilaksanakan.’ Pepatah lain mengatakan, ‘failing to plan means planning to fail’ artinya gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Jelas kedua pepatah ini mengisyaratkan pentingnya suatu perencanaan. Jika berhasil dalam membuat perencanaan dengan baik, maka hampir dapat dipastikan kesuksesan berada dalam genggaman. Sebaliknya, gagal dalam menyusun perencanaan sama artinya dengan merencanakan kegagalan itu sendiri.

Perencanaan merupakan awal dari suatu aktifitas. Disinilah titik tolak setiap program maupun kegiatan yang akan menentukan masa depan. Namun kata kunci untuk persolaan ini bukan hanya terletak pada merencanakan, lebih dari itu adalah merencanakan dengan baik. Artinya, menyusun perencanaan saja belum cukup, tetapi harus membuatnya dengan baik sehingga dapat membawa kesuksesan dalam implementasinya.
Saat kita tak mampu untuk membeli sesuatu barang yang kita inginkan secara kontan, tentu kita harus mengambil jalan dengan meng-kredit pembeliannya. Tentu saja ini akan lebih ringan dibandingkan harus membayar secara kontan. Namun kredit ini juga dapat menjadi bumerang saat kita tidak merencanakan pelunasannya. Kita harus berani mengambil keputusan dengan memprioritaskan mana yang harus dilunasi terlebih dahulu, dan berani menyisihkan uang yang ada untuk melunasi kredit tadi, dengan komitmen mengurangi belanja kebutuhan.


f. Untuk pengeluaran besar beli atau sewa?

Pendapat beberapa orang bahwa menyewa rumah adalah bentuk dari pemborosan. Pasalnya penyewa harus membayar uang tagihan yang cukup mahal setiap bulannya dan tidak seperti halnya investasi di properti lainnya yang justru akan menghasilkan uang, menyewa rumah tidak akan pernah memberikan keuntungan apapun bagi kita. Di sisi lain, jika memiliki properti, maka pastinya akan disertai dengan berbagai biaya dan pajak tambahan. Untuk itu, pikirkan kembali dalam memutuskan untuk membeli properti, pikirkan biaya akhir, perbaikan, pemeliharaan tahunan, dan bunga cicilan properti.

Akan tetapi tentu saja biaya untuk merawat rumah tersebut tidak lebih besar dengan biaya yang harus dikeluarkan dengan menyewa. Dengan contoh simpel ini, tentu kita bisa mengetahui mana yang lebih hemat? Beli atau sewa? Keputusan ada ditangan anda.


g. Mencatat pengeluaran harian dengan seksama

Perlu atau tidak bagi kita untuk mencatat keuangan harian? Hal ini bagi sebagian orang, mencatat pengeluaran atau keuangan harian, merupakan hal yang tidak perlu, tidak ada waktu dan lain-lain. Ada pula yang berpikir kenapa saya harus susah-susah mencatat pengeluaran harian yang sudah saya hafal? Toh juga saya hanya cukup datang ke penjual dan membeli apa yang saya perlukan, tak perlu repot mencatat apa yang harus beli.

Memang hal itu tak bisa dihilangkan dari benak pikiran sebagian orang, karena setiap orang berhak mempertahankan prinsipnya masing-masing. Akan tetapi bagi sebagian orang yang belum mampu mengatur keuangannya sendiri apalagi menyewa jasa konsultan keuangan pribadi, mereka harus belajar untuk melakukan perencanaan keuangan dari diri sendiri. Hal ini dapat ditempuh dengan cara yang mudah untuk memulai mengatur keuangan yaitu dengan mencatat transaksi pribadi dan membedakan mana yang ingin dibeli dan mana yang perlu dibeli. Sekala prioritas ini menjadi dasar perencanaan yang akan dibelanjakan, dan tentunya kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Jadi rencanakanlah keuangan anda dengan sekala prioritas tersebut guna menjaga kestabilan finansial anda.
Diberdayakan oleh Blogger.