Header Ads

Breaking News
recent

Kisah Perjalanan Bisnis Donald Trump

Dunia ini berisi orang-orang hebat, salah satunya adalah Donald Trump. Donald Trump adalah seorang pengusaha yang sepanjang karir bisnisnya sering mengalami proses jatuh bangun. Donald Trump sukses membangun kerajaan bisnisnya yang bernama TRUMP, beberapa diantaranya adalah: Trump Financial (perusahaan KPR), Trump Sales and Leasing (perusahaan penjualan rumah), The Trump Entrepreneur Initiative (perusahaan edukasi mengenai entrepreneur), Trump Restaurants, GoTrump (website perjalana online), Donald J. Trump Signature Collection (pakaian pria, aksesosris pria, and jam tangan), Donald Trump The Fragrance  Trump Ice bottled water, Trump Magazine, Trump Golf, Trump Chocolate, Trump home Trump Productions (produksi televisi), Trump Institute, Trump The Game (Pembuatan papan permainan), Donald Trump’s Real Estate Tycoon (permainan simulasi bisnis), Trump Books, Trump Model Management, Trump Shuttle, Trump Ice, Trump Mortgage, Trump Vodka, and Trump Steaks.

Donald John Trump yang lahir di New York City, New York pada 14 Juni 1946 adalah seorang wirausahawan, pionir program pertelevisian dan pebisnis yang sukses dari Amerika Serikat. Dia adalah ketua dan presiden The Trump Organization dan pendiri Trump Entertainment Resorts. Gaya hidup Trump yang mewah, cara berbicara yang blak-blakan dan peran pada acara realitas NBC The Apprentice telah membuatnya menjadi selebriti terkenal nomor 17 pada daftar Forbes Celebrity 100 2011.

Images Credit
Saat Trump berusia 13 tahun, orang tuanya mengirimnya ke sekolah militer New York dengan harapan energinya tersalurkan secara langsung dan dia mampu menjadi orang yang tegas dan selalu berbicara dengan baik. Pada saat kuliah Trump menjadi pekerja honorer di kampusnya NYMA (New York Military Academy).

Pada tahun 1962, Trump bergabung ke dalam regu sepak bola, dan kemudian pada tahun 1962 sampai 1964 dia masuk ke dalam team bisbol dan menjadi kaptennya. Trump pernah juga mendapat penghargaan Coachs Award tahun 1964 dan pernah dipromosikan menjadi Kapten Taruna Militer S4 (Cadet Battalion Logistics Officer).

Trump kemudian melanjutkan kuliah di Fordhan University selama dua tahun sebelum dipindahkan ke Wharton School di University of Pennsylvania. Setelah kuliah tahun 1968 pada jurusan ekonomi dengan konsentrasi pada bidang keuangan, ia pun bergabung di perusahaan penjualan rumah mewah milik ayahnya.


Kisah perjalanan bisnis

Trump merupakan anak dari Fred Trump, pengembang real-estate asal New York City. Dia bekerja untuk perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son dan diberi kendali perusahaan pada tahun 1971 dan menamainya The Trump Organization. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio. Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.

Sekitar tahun 1970an, Trump mendapatkan keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore. Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.

Pada tahun 1990, Trump ikut terdampak resesi Amerika hingga ia kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 milyar dollar dengan bunga yang sangat tinggi. Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank -bank telah kehilangan ratusan juta dollar. Kemudian pada tanggal 2 November 1992, Trump Plaza Hotel pun terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman.

Pada tahun 1994, Trump lagi-lagi ketiban nasib buruk. Ia kehilangan 900 juta dollar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 milyar dollar. Ketika dia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, dia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City. Lalu Chase Manhattan Bank yang telah memberi pinjaman uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.

Ketika itu, menurutnya pengemis di tepi jalan pun jauh lebih kaya dibanding dirinya. Karena si pengemis tersebut tidak memiliki utang. Sebaliknya ia memiliki utang yang luar biasa besarnya yaitu sekitar 90 miliar dolar! Namun di bawah tekanan utang yang menggunung, ia tetap saja agresif. Negosiasi demi negosiasi ia jalani, ia bergerak terus untuk mengakhiri nasib buruknya hingga akhirnya pelan-pelan keadaan membaik. Hutang hutangnya terbayarkan. Bukan cuma itu, ia pun menjadi lebih kaya dengan aset yang bertebaran dari New York di ujung timur sampai ke California di ujung barat. Nah, kembalinya ia dalam kancah bisnis ini mengilhami jutaan orang di seantero dunia. Sampai sampai Guiness Book mencatat comeback-nya ini sebagai rekor tersendiri.

Di bidang media, pada tahun 2004, Donald Trump menjadi produser eksekutif dan presenter di reality show “The Apprentice” di NBC. Program ini merupakan program penyaringan para profesional. Pemenang dari permainan ini akan dikontrak setahun di perusahaan Donald Trump dengan gaji 250 ribu dolar. Menariknya, untuk satu tahun pertama, Donald Trump dibayar sebesar 50.000 dolar per episode. Namun karena acara tersebut ternyata berjalan dengan sukses, ia kemudian dibayar 3 juta dolar per episode. Dan karena ini pula, ia menjadi insan televisi dengan bayaran tertinggi. Namanya pun masuk dalam daftar orang Amerika terkaya, menempati posisi 88 dari 400 (versi majalah Forbes). Saking kayanya, ia memiliki pesawat jet pribadi dengan rancangan layaknya hotel bintang delapan .

Donald Trump juga berkiprah sebagai penulis buku bestseller, karya-karyanya antara lain adalah The Art of the Deal, The Art of Survival, dan How to Get Rich. Dan sepanjang kiprah bisnisnya, ternyata ia pernah tertarik mengajukan diri menjadi Presiden. 

Saat ini, ia adalah anggota dari beberapa lembaga negara dan organisasi sosial. Dalam suatu kesempatan, ia pernah mengungkapkan, “Ayah saya selalu menekankan, ada hal-hal yang bisa diprediksi. Dan pekerjaan yang cerdas akan menghasilkan hasil yang cerdas. Sejak kecil, saya belajar menakar dulu hal-hal tertentu dalam pikiran saya, sebelum saya melihat hal-hal itu berhasil. Cara ini menghemat banyak waktu dan uang saya.” Itu yang selalu ia pelajari dari ayahnya, walaupun sekarang ia jauh lebih kaya dan lebih berpengaruh daripada ayahnya.


Sumber:
http://www.finansialku.com/cara-kaya-ala-donald-trump/#sthash.d0SkncCQ.dpuf
http://id.wikipedia.org/wiki/Donald_Trump
http://kisah-kisah-inspiratif.blogspot.com/2010/08/kisah-sukses-si-milyuner-amerika-donald.html
http://portal.visidigital.com/kisah-sukses-seorang-donald-trump-part-1/#sthash.POCSnu4Z.dpuf
Diberdayakan oleh Blogger.