Header Ads

Breaking News
recent

Kisah Suksse Perjalanan Bisnis Larry Page dan Sergey Brin

Pengguna internet tentu sudah akrab dengan nama Google. Perusahaan ini telah meluncurkan berbagai macam produk vital seperti mesin pencari, Google Translate, browser Google Chrome, Gmail, dan sebagainya. Produk-produk tersebut telah terkenal di seluruh dunia. Kesuksesan Google tak lepas dari peran dua orang pendirinya, yakni Larry Page dan Sergey Brin. Pada tahun 2014, diperkirakan kekayaan pribadi Brin mencapai US $ 30 miliar. Sedangkan kekayaan pribadi Page diperkirakan mencapai US $ 32,3 milyar, membuat ia menduduki peringkat ke-19 dalam daftar miliarder Forbes. Penasaran dengan kisah di balik kesuksesan dua pengusaha ini? Mari simak kisah perjalanan dan filosofi bisnis mereka.

Larry Page lahir pada tahun 1973 di Lansing, Michigan. Kedua orang tuanya adalah ahli komputer di University of Michigan. Setelah lulus dari East Lansing High School, ia melanjutkan pendidikan ke University of Michigan di bidang rekayasa komputer. Kemudian ia melanjutkan program master di Universitas Stanford.

Sergey Brin lahir pada tahun 1973 di Moskow, Rusia. Ia adalah putra seorang matematikawan dan ekonom asal Uni Soviet. Selain mendorongnya untuk belajar matematika, keluarganya juga selalu membantu Brin agar terus mempertahankan keterampilannya dalam berbahasa Rusia. Brin mempelajari ilmu komputer dan matematika di University of Maryland. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Stanford.

Image Credit

Kedua orang ini bertemu di Universitas Stanford. Pada awalnya Page dan Brin tidak berteman. Mereka tidak sepakat pada kebanyakan topik pembicaraan. Namun akhirnya mereka menemukan topik yang menarik bagi keduanya, yaitu informasi dari kumpulan data besar. Pasangan ini kemudian menulis makalah berjudul "The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine". Makalah tersebut menjadi satu dari sepuluh makalah ilmiah yang paling banyak diakses di Universitas Stanford.

Sebagai proyek penelitian universitas, Page dan Brin menciptakan sebuah mesin pencari yang mengurutkan hasil pencarian menurut popularitas halaman. Mereka menyimpulkan bahwa situs website yang paling populer merupakan situs yang paling berguna. Mesin pencari itu diberi nama “Google”. Nama tersebut merupakan plesetan dari istilah matematika "Googol," yang merupakan bilangan 1 diikuti oleh 100 angka nol di belakangnya. Pemilihan nama ini dimaksudkan untuk mencerminkan misi mereka dalam mengatur milyaran hingga trilyunan informasi yang tersedia di website.

Pada awalnya Page dan Brin mencoba menjual berbagai macam gagasan, tetapi gagal. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dengan total investasi hampir $ 1 juta, pada tahun 1998 Google Inc didirikan di Menlo Park, California. Perusahaan ini tumbuh dengan pesat. Karena banyaknya jumlah karyawan, beberapa kantor harus direlokasi karena kurangnya ruang. Sekarang Google Inc menetap di Mountain View, California. Selama beberapa tahun berikutnya Google membuat banyak inovasi dan produk baru. Pada tahun 2006, jumlah karyawan yang dimiliki hampir mencapai 5000 orang.

Secara terus-menerus Google membuat kejutan. Pada Oktober 2004, hasil kuartal pertama Google sebagai sebuah perusahaan yang ditawarkan ke publik adalah $ 805.9 juta. Kemudian pada tahun 2006, Google membeli salah satu situs video streaming terbesar di dunia, Youtube, dengan harga mencapai USD 1,65 milyar. Perusahaan ini juga mengeluarkan sistem operasi untuk ponsel yang bernama Android. Siapa yang saat ini tidak kenal Google? Bahkan kata “google” sudah dimasukkan ke dalam kamus Oxford English Dictionary pada Juni 1999.


Pada tahun 2002, MIT Technology Review TR100 menobatkan Page dan Brin sebagai salah satu dari 100 orang inovator terbaik di bawah usia 35 tahun. Pada tahun 2004, mereka juga mendapatkan penghargaan Marconi Prize dan Academy of Achievement's Golden Plate Award yang diserahkan di Chicago, Illinois. Page dan Brin terus mengembangkan Google bersama CEO saat ini, Eric Schmidt.

Kesuksesan tidak begitu saja dicapai. Page dan Brin harus melalui berbagai macam tantangan dan hambatan. Tanpa semangat yang kuat, tentu sudah sejak dulu mereka putus asa. Banyak hal yang dipelajari dari mereka berdua. Berikut ini adalah filosofi bisnis Larry Page dan Sergey Brin:


1. Siap mengorbankan hal penting

Ketika berbisnis, Anda akan menghadapi berbagai macam tantangan dan hambatan. Pahami bahwa ada konsekuensi dalam setiap pilihan. Tak mungkin melakukan semua hal sekaligus. Harus ada hal yang dikorbankan supaya bisa fokus terhadap hal lainnya. Begitu pula yang dialami oleh Page dan Brin. Saat mencetuskan ide untuk mendirikan Google, mereka masih duduk di bangku kuliah. Orang tua mereka memiliki harapan besar terhadap keduanya. Karena sudah bertekad kuat, Page dan Brin memutuskan untuk menunda program master di Universitas Stanford. Sebagai gantinya, mereka menyewa sebuah garasi untuk bekerja. Pada awalnya usaha tersebut memang tidak berjalan lancar. Mungkin mereka sempat menyesal karena sudah mengorbankan pendidikan demi pekerjaan. Namun pengusaha harus konsisten pada pilihannya. Page dan Brin pun bekerja dengan lebih keras. Usaha tersebut tidak sia-sia. Google menjadi perusahaan yang terkenal di seluruh dunia.


2. Terus berinovasi

Hindari sikap mudah puas. Sebab jika merasa sudah puas, karier Anda akan berhenti sampai di sana. Tumbuhkan kegelisahan terhadap kondisi yang stagnan. Hal inilah yang dilakukan oleh Page dan Brin. Sekalipun Google sudah meraih kesuksesan, mereka terus membuat beragam inovasi. Sebab mereka sadar bahwa kebutuhan konsumen semakin bertambah setiap harinya. Google telah melakukan berbagai macam inovasi yang mengejutkan dunia. Selain mendominasi sebagai mesin pencari, perusahaan ini juga telah merambah bidang terjemahan, iklan, dan sebagainya. Google bahkan membeli YouTube, sebuah website video streaming yang sangat terkenal. Jaga ketertarikan konsumen. Selain berinovasi dalam diversifikasi produk, Anda dapat memberi berbagai macam layanan menarik. Misalnya saja diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu, gratis produk saat hari raya, dan sebagainya.


3. Kembangkan imajinasi

Jika ingin menjadi pengusaha besar, bermimpilah yang besar. Begitu juga jika ingin menciptakan produk yang berdampak besar, beranilah berimajinasi besar. Google terlahir berkat keyakinan ini. Sebelum muncul Google, kebanyakan orang tidak berpikir tentang mesin pencari yang mengurutkan halaman sesuai dengan kepopulerannya. Kebanyakan orang juga tidak berpikir tentang mesin pencari yang bisa menampung milyaran hingga trilyunan halaman. Page dan Brin berhasil menjadi pelopor. Mereka berani bermimpi besar dan mengembangkan imajinasi seluas mungkin. Seiring dengan semakin majunya teknologi, hal-hal yang kelihatannya tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Tinggal bagaimana cara Anda menjalankannya.
Diberdayakan oleh Blogger.