Header Ads

Breaking News
recent

6 Cara Mencegah Karyawan Melakukan Resign

Ada saatnya, karyawan menemui titik jenuh dalam melakukan pekerjaanya. Pekerjaan yang anda berikan kepada karyawan secara rutin, cenderung sama dan bersifat tepat waktu, secara tidak langsung telah menekan mereka dan membuat mereka cenderung bosan, muak hingga akhirnya menyerah. Apabila karyawan sudah menyerah, mereka biasanya akan keluar dari posisi kerja tersebut dan mungkin, akan meninggalkan perusahaan anda.
    
Bila anda menilai bahwa karyawan – karyawan anda adalah sebuah aset bagi perusahaan yang tentu wajib untuk dijaga, maka ada baiknya anda selalu melakukan pencegahan – pencegahan bilamana anda menemui karyawan yang ingin keluar dari pekerjaannya. Kita memang tidak bisa memaksa mereka untuk mengabaikan pekerjaan yang kita berikan, namun anda tentu ingin berusaha menghargai mereka, bukan? Disinilah penyesuaian antara anda selaku pemimpin dan karyawan – karyawan anda sekiranya dibutuhkan.
    
Pada ulasan kali ini, bisnistech.com akan menjelaskan mengenai langkah – langkah untuk mencegah karyawan anda keluar dari pekerjaan mereka. Tips ini sangat baik bagi anda para pemimpin bisnis yang ingin terus menjaga karyawan – karyawan anda untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid, nyaman dan menyenangkan.
Image : www.gistmania.com

1. Bersikaplah terbuka pada karyawan
    
Bila karyawan anda memiliki masalah yang sekiranya menyebabkan dirinya meminta keluar dari pekerjaannya, anda sebagai pemimpin tentu harus merangkulnya kembali. Bersikaplah terbuka pada karyawan anda. Berikan karyawan anda kesempatan untuk membagi ceritanya atau masalah yang dihadapinya kepada anda, untuk sama – sama merumuskan penyelesaiannya sehingga ia mau kembali bekerja dalam perusahaan anda.
    
Bersikaplah jujur atas apa yang sebenarnya anda lakukan pada perusahaan anda. Jadikan karyawan anda merasa dihargai karena anda telah merangkulnya untuk berbagi cerita bersama serta mengajaknya kembali untuk bekerja di perusahaan anda. Dengan cara seperti ini, karyawan anda akan merasa diapresiasi atas hasil kerjanya untuk perusahaan anda selama ini.

2.  Pastikan para karyawan mendapatkan informasi tentang progress perusahaan
    
Bersikap terbuka, tidak hanya dilihat dari konteks permasalahan dan kendala – kendala kerja saja. Bersikap terbuka juga harus dilakukan dalam meninjau progress atau perkembangan perusahaan yang anda kelola. Jadikan karyawan – karyawan anda juga turut mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada perusahaan anda. Bila perkembangan perusahaan anda semakin membaik, bagilah informasi tersebut pada karyawan anda sehingga mereka dapat merasakan kesuksesan dari hasil kerja mereka. 

Bila perkembangan perusahaan anda memburuk, informasi tersebut juga harus diberikan pada karyawan – karyawan anda. Tentu, dengan cara komunikasi yang baik dan tanpa menyinggung kinerja mereka selama ini. Adanya keterbukaan pada karyawan mengenai progress perusahaan, dapat menjadikan kinerja karyawan menjadi semakin solid dan membaik, sehingga adanya permintaan keluar dari pekerjaan pun dapat dihindari.

3. Libatkan para karyawan dalam proses pengambilan keputusan    
Untuk menciptakan rasa nyaman bagi karyawan dalam bekerja, janganlah anda memberikan batasan yang terlalu tinggi antara perusahaan dengan karyawan. Apa yang sekiranya menjadi hak bagi karyawan untuk mengetahuinya, maka beberkanlah. Hal ini akan menjadikan karyawan merasa dihargai keberadaannya di perusahaan anda, begitu juga dengan apresiasi kerja yang ia dapatkan.

Oleh karna itu, cobalah sesekali anda melibatkan karyawan anda dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Dengan melibatkan para karyawan, karyawan akan merasa bahwa ia memiliki posisi yang dipentingkan dalam menentukan langkah perusahaan, serta menumbuhkan semangat kerja mereka karena mereka akan merasa kinerja mereka selalu dihargai secara sosial. Melibatkan karyawan – karyawan anda dalam proses pengambilan keputusan juga dapat memperluas referensi anda dalam mengambil kebijakan tertentu, sehingga hasil yang diputuskan dapat menjadi lebih matang dan menguntungkan semua pihak.

4. Tunjuk seorang manager yang mampu berinteraksi dengan baik pada para karyawan    
Bila anda seorang pemimpin yang tidak langsung membawahi karyawan – karyawan anda, anda pun dirasa harus menunjuk seorang manager yang memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi pada bawahannya. Pilihlah seorang manager yang mampu berinteraksi baik dengan karyawan. 

Berinteraksi dengan karyawan secara baik dapat dinilai dari bagaimana ia menghargai kinerja karyawan, bagaimana ia menunjukkan kepeduliannya pada kaaryawan, bagaimana ia memposisikan dirinya sebagai ‘kepala’ dari barisan karyawan – karyawan anda, dan lain sebagainya. Tugas manager untuk membentuk iklim kerja senyaman mungkin dengan proses interaksi yang dibangun secara terus – menerus, membuat anda harus selektif dalam menentukan manager untuk membawahi aset – aset perusahaan anda.

5. Jangan ragu untuk mengeluarkan karyawan yang suka memprovokasi ataupun menimbulkan masalah    
Dalam sebuah perkumpulan karyawan, seringkali ditemui beberapa orang yang sekiranya provokatif. Orang tersebut sering memicu adanya gesekan dalam hubungan interaksi antar karyawan ataupun karyawan dengan atasan, termasuk dengan anda. Hal ini tentu akan memperburuk iklim kerja dan kualitas kerja karyawan – karyawan anda.
    
Untuk menghadapi hal ini, anda dituntut untuk tetap berperilaku objektif pada seluruh karyawan anda. Meskipun jumlahnya minoritas, karyawan yang suka menimbulkan masalah dalam kelompok kerjanya mungkin terlihat sangat berbahaya bagi kelangsungan bisnis dari perusahaan anda. Tidak kompaknya tim, menjadi pemicu awal turunnya kualitas perusahaan, dan mungkin akan menyebabkan karyawan – karyawan anda keluar dari pekerjaannya.
    
Anda perlu bersikap objektif dalam melihat siapa yang sekiranya suka menimbulkan masalah. Berikan peringatan secara berkala apabila itu diperlukan. Bila berulang kali diberikan peringatan dari perusahaan secara langsung namun sikapnya tetap tidak berubah, ada baiknya anda segera mengeluarkannya dari perusahaan anda. Jangan ragu apabila keberadaan karyawan anda tersebut memang dinilai merugikan oleh semua pihak yang anda mintai pendapat.

6.    Bangun lagi kekompakkan tim anda

Membangun lagi kekompakkan tim kerja, ditujukan agar karyawan yang memiliki keinginan untuk keluar dari pekerjaannya, cenderung kembali merasa nyaman pada tim kerjanya sendiri. Hal ini menjadikan adanya kemungkinan ia akan mengurungkan niatnya untuk meninggalkan perusahaan anda. Seperti yang diketahui bahwa memiliki pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan didukung dengan iklim kerja yang nyaman dan baik, adalah dambaan sebagian besar orang. 

Untuk itu, anda selaku pemimpin wajib mengarahkan tim- tim kerja anda untuk terus membangun kekompakkan dalam setiap waktu. Membangun kekompakkan dapat ditinjau dari berbagai cara, seperti berwisata bersama, family gathering,  makan siang bersama, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan cara – cara tersebut, kekompakkan dalam tim anda akan selalu stabil dan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Adapun bila kinerja mereka baik, hasil yang diperoleh perusahaan anda pun juga akan baik, dan berimbas pada membaiknya kelangsungan hidup perusahaan anda.


Diberdayakan oleh Blogger.