Header Ads

Breaking News
recent

Kisah Perjalanan Bisnis Gita Wirjawan Seorang Pecinta Musik dan Pengabdi Negara

Gita Irawan Wirjawan lahir dari seorang ibu bernama Paula Waroka Wirjawan dan ayah bernama Wirjawan Djojosoegito (Almarhum). Dibesarkan dari keluarga hebat membuatnya menjadi orang yang berhasil. Ayah Gita adalah seorang dokter yang berjiwa dan berhati mulia beliau pernah mendedikasikan pengapdiannya ke pelosok  negera-negara miskin seperti Bangladesh. Gita lahir pada tanggal 21 September 1965. Jika mendengar nama Gita pasti yang terlintas adalah sosok perempuan. Ada kisah unik dibalik nama Gita. Dulu orangtua Gita Wirjawan berharap akan lahir bayi perempuan. Segalanya sudah dipersiapkan seperti nama dan pakaian perempuan. Namun bayi laki-lakilah yang lahir. Nama itu tetap diberikan orangtuanya sebagaimana yang telah disiapkan.

Image Credit

Gita kecil memiliki rambut kribo, jarang mandi dan suka nyeker kemana-mana. Ini karena cita-citanya ingin menjadi seorang musisi. Gita menghabiskan masa remajanya hingga lulus SMA di Bangladesh dan India hal ini terjadi mengingat bahwa ayahnya seorang dokter WHO. Gita pindah ke India sewaktu 1 SMA sedangkan ayahnya berada di Bangladesh. Hidupnya begitu pas-pasan dia sempat menjadi bellboy di lapangan tenis dan pencuci piring. Keahliannya memainkan piano ini diturunkan dari ayahnya. Gita sangat suka bermain sepak bola tapi justru olahraga bulutangkislah yang dia tekuni dan berpretasi di dalamnya. Terbukti dia pernah meraih juara bulutangkis semasa SMA di India. Ketika hendak lulus SMA Gita mendapat beasiswa kuliah seni musik di Berkeley, Amerika Serikat. Biaya hidup Gita di Amerika Serikat juga pas-pasan dia rela bekerja membersihkan tinja, mecuci piring dan main piano di nigh club. Biaya kuliahnya dia dapat dari kiriman orangtua, beasiswa dan bekerja.

Namun ketidak sukaan ibunya bila Gita hanya bergelar seniman membuat Gita menghentikan kuliahnya dan beralih ke Kennedy School of Goverment, Harvard Unuversity, Amerika Seriakat dengan mengambil jurusan administrasi bisnis. Gita sangat menghargai keputusan ibunya, menurutnya ibu-ibu dimanapun dapat membentuk dimensi apapun di dunia ini. Hanya dua tahun saja Gita berhasil menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus gita pulang ke tanah air dan bekerja sebagai bankir di Citybank.

Tanggal 17 April 1993 Gita menikah dengan Yasmin Stamboel. Pertemuan mereka berawal ketika Gita berada di AS. Saat liburan Gita mengajar kursus piano dan Yasmin adalah salah satu muridnya yang waktu itu masih SMP. Mereka dianugrahi 3 anak yaitu Gian Putra Wirjawan, Gibran Putra Wirjawan dan Gia Putra Wirjawan. Hanya dalam satu tahun saja pada tahun 2000 Gita berhasil menyabet S2nya jurusan Public Admintration di Harvard University. Setelah lulus Gita bekerja di Golden Sachs Sinagpore hingga tahun 2004, sebuah bank yang didirikan oleh Markus Golden. Pada tahun 2005 Gita pindah ke ST Telekomunikasi di Singapore. Kurang lebih dari satu tahun Gita beralih ke JP Morgan Indonesia. Gita menjabat sebagai presdir selama periode 2006 -2008.

Karena jabatannya itu gita mengetahui akan adanya resesi ekonomi di Amerika yang akan berdampak luas ke seluruh dunia. Gita berusaha memperingatkan para pembisnis, ekonom dan pemerintah namun tidak yang menghiraukan peringatannya. Dengan pemikirannya Gita mebuat perencanaan dengan mengumpulkan dana untuk mengambil alih saham-saham perusahaan yang nantinya akan tertimpa krisis global dan mendirikan perusahaan investasi.

Tahun 2008 Gita berhasil menidrikan perusahaannya Ancora Kapital yang berfokus pada investasi energi dan sumber daya alam. Hanya dalam beberapa bulan saja perusahaanya berhasil mengambil alih saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resource Tbk, PT Muliti Nitrat Kimia, perusahaan properti di Jakarta dan Bali. Ancora Kapital berhasil menghimpun dana (private equity fund)  sebesar 300 juta Dollar dari para investor asai Timur Tengah, Brunei dan Malaysia. Private equity fund adalah yang pertama memenuhi ketentuan syariah.

Terkenal sebagai pembisnis yang handal pada bulan Oktober 2009 Gita memilih untuk mendedikasikan hidupnya untuk rakyat dan meninggalkan dunia bisnis yang sudah dia bangun hingga sukses besar. Gita memilih kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Keputusannya ini terinspirasi oleh ayahnya seorang doktor daerah WHO. Menurutnya “ Dedikasi sulit diukur karena tidak mudah untuk melakukannya, saya tahu dia bisa menjadi praktisi atau dokter spesialis tapi dia memilih untuk mengabdi ke daerah pelosok seperti Bangladesh, India, Afrika dan Amerika latin berurusan dengan kolera dan malaria, itu alasan saya ke pemerintah”. Gita mulai bekerja pada tanggal 3 Oktober 2009 hingga 13 Juni 2013. Keberhasilannya meminpin telah terwujud dengan bukti meningkatnya realisasi investasi dan berhasil mengundang investor luar negeri untuk berinvestasi di dalam negeri. Tak hanya itu beberapa pencapainnya meliputi :

- Pada 2011 Gita berani berani mengkoreksi peraturan pemerintah tahun 2005 yang membuka ekspor bahan baku rotan menjadi melarang mengekspor bahan baku rotan mentah untuk menyelamatkan industri dalam negeri. Meski dia sering dianggap menyalahi aturan pasar bebas Gita tetap bersiteguh dengan pendiriannya. Terbukti para pengerajin dan mebel rotan dapat bangkit lagi setelah gulung tikar akibat larangan tersebut. Hal lainnya diuktikan oleh ketua AKMRI Sunyoto pada tahun 2013 jumlah ekspor rotan mancapai 1.200 -1.500 kontainer dan diperkirakan tahun 2014 akan mencapai 3.000 kontainer.

- Produk telefon genggam yang tidak memiliki IMEI tidak bisa masuk ke Indonesia.

- Juli 2013 Gita menciptakan HPP kedelai seharga 7.450 per kilo. Hal ini dilakukan agar para petani tidak dipermainkan oleh tengkulak dan mafia kedelai.

- Agustus 2013 Gita membentuk Bursa Timah Indonesia, mengingat Indonesia adalah prnghasil timah ke dua terbesar di dunia. Karena acuan harga timah masih dipegang London Metal Exchange. Terbukti sejak dibentuk harga timah dunia mencapai $23000 per ton naik 8%.

- Desember 2013 Gita mengeluarkan peraturan untuk toko modern seperti hypermart, mall, minimart, carefour dan lain–lain untuk memsarkan produk dalam negeri sebanyak 80%.

Pada Desember 2012 -2016 Gita diangkat menjadi ketua PBSI. Bulutangkis sudah tidak asing baginya. Berkat pengalaman sebagai mantan atlet Bulutangkis Gita berhasil menunjukan prestasi hebat sejak dia memimpin. Puncaknya tahun 2013 dua pasangan atlet berhasil menyabet dua medali emas. Setelah itu 83 pelatnas mendapat semposor dan gaji mereka naik hingga 50 -100%.

Sukses memimpin Gita di tunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantian Mari Elka Pangestu pada 2011.

Kecintaan pada dunia musik tidak ia lupakan meski sudah menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Dia juga mendirikan label rekaman Omega Pacific Production yang telah melahirkan album pop dan jazz. Tak hanya itu kesukaanya bermain golf sejak unsia 10 tahun Gita menidirikan Ancora Golf yaitu sebuah sekolah golf yang akan mencentak pemain muda berbakat. Dia juga mendirikan Ancora Foundation yang bergerak pada pendidikan dan kemanusian, menyediakan biasiswa anak muda ke universitas luar negeri.
Diberdayakan oleh Blogger.