Header Ads

Breaking News
recent

Alasan Terbesar Anda Tak Mempunyai Uang Untuk Ditabung

Tindakan penting yang sering terlupakan adalah menabung. Saat memperoleh penghasilan, biasanya orang hanya menganggarkannya untuk kebutuhan sehari-hari. Menabung dianggap kurang penting. Padahal di saat terdesak, tabunganlah yang akan menyelamatkan Anda. Begitu juga jika ingin melakukan sesuatu yang membutuhkan banyak biaya, tabungan akan sangat membantu. Mari belajar menabung sekarang juga.

Bagaimana jika Anda sudah berusaha menabung, tetapi uang tak kunjung terkumpul? Baru menabung sedikit, sudah harus diambil. Begitu berulang-ulang. Rasanya tak ada uang untuk ditabung. Mungkin cara menabung Anda salah. Temukan dan pahami penyebabnya. Berikut ini adalah alasan terbesar Anda tak mempunyai uang untuk ditabung :



1. Penghasilan terlalu kecil

Ini adalah alasan paling mendasar. Anda tak bisa menabung karena mencukupi kebutuhan sehari-hari sudah sulit. Jangan menerima keadaan begitu saja. Bangkitkan semangat untuk menambah penghasilan. Jika perusahaan memberi gaji rendah yang tak sesuai dengan bobot pekerjaan, tak perlu ragu untuk meminta kenaikan gaji. Namun sebelumnya bekerjalah dengan baik supaya Anda benar-benar layak untuk memperoleh kenaikan tersebut.

Bagaimana jika perusahaan tidak setuju menaikkan gaji? Anda bisa pindah ke perusahaan lain. Namun saat ini susah mencari pekerjaan. Jika Anda ragu, tak perlu memaksakan diri melakukannya. Bertahan saja di perusahaan itu. Namun lakukan pekerjaan-pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan selepas kerja. Anda bisa berbisnis online, membuat kerajinan-kerajinan tangan, menggambar ilustrasi buku, dan sebagainya. Siapkan diri untuk bekerja keras. Bayangkan tambahan penghasilan Anda. Anggarkan sebagian di antaranya untuk ditabung.


2. Memiliki pola pikir bahwa uang = power

Banyak hal harus dibayar dengan uang. Namun jangan terobsesi padanya. Camkan bahwa uang hanya media perantara untuk memperoleh sesuatu. Jangan jadikan uang sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan. Orang yang berpikir demikian biasanya cenderung boros. Supaya tampak hebat, uang dikeluarkan dalam jumlah banyak untuk membeli barang-barang yang memberikan status sosial. Misalnya saja mobil, rumah mewah, dan pakaian mahal. Padahal sebenarnya barang-barang itu kurang perlu. Terutama jika masih ada kebutuhan berupa pendidikan yang baik, investasi bisnis, tabungan, dan hal-hal penting lainnya.

Kekuatan dan kekuasaan tidak bersumber dari uang. Sumbernya adalah diri Anda sendiri. Kemampuan kerja, karakter yang baik, sikap yang tepat, dan keahlian membangun relasi adalah beberapa hal yang harus Anda kembangkan. Uang bisa hilang sewaktu-waktu, tetapi ilmu tidak. Maka tak perlu mendewakan uang. Dengan demikian, pengeluaran yang tidak penting akan berkurang. Secara otomatis Anda bisa menyisihkan uang untuk menabung.


3. Mengikuti gaya hidup orang lain

Rumput di halaman tetangga selalu terlihat lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri. Begitu pula dalam masalah uang. Tampaknya orang-orang lain mempunyai uang lebih banyak dari Anda. Sebab mereka mampu membeli barang mahal, melakukan liburan ke luar negeri, dan sepertinya enteng saja menghambur-hamburkan uang. Kelihatannya hidup mereka enak sekali. Stop! Hentikan pikiran itu. Gaya hidup yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda.

Tak perlu memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Jika tak mau kalah dalam membeli barang-barang terbaru, Anda akan cepat miskin. Sebab setiap hari muncul barang yang lebih baru, lebih bagus, lebih menarik. Maka tak perlu mengikuti tren pasar. Bagaimana dengan pergaulan? Kalau Anda sudah puas dengan makanan sederhana, tak perlu pergi ke restoran mahal. Namun bukan berarti Anda tak boleh bergaul dengan orang-orang kaya yang memiliki gaya hidup jetset. Jadikan mereka rekan kerja. Batasi hubungan secara personal, bisa-bisa Anda tergoda untuk mengeluarkan uang sebanyak mereka. Lebih baik alokasikan uang untuk ditabung.


4. Terlalu banyak menunda dalam hal perencanaan keuangan

Begitu memperoleh penghasilan, sebaiknya Anda segera membuat rencana keuangan. Hindari menundanya. Tanpa sadar, bisa-bisa uang berkurang banyak untuk kebutuhan kurang penting. Buat skala prioritas kebutuhan. Makan, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan tagihan-tagihan seperti tagihan listrik dan telepon adalah kebutuhan yang paling krusial. Setelah semua kebutuhan itu dianggarkan, baru buat anggaran untuk hiburan, pakaian, dan sebagainya. Jangan lupa buat anggaran untuk situasi tak terduga. Dengan demikian, Anda bisa lebih mengontrol pengeluaran. Akan ada lebih banyak sisa uang untuk ditabung.

Sebaiknya buat juga perencanaan jangka panjang, misalnya dalam jangka waktu satu tahun. Targetkan jumlah penghasilan yang harus dicapai. Buat estimasi pengeluaran total. Cadangkan anggaran untuk berinvestasi dan membayar asuransi. Targetkan pula berapa jumlah tabungan yang mesti terkumpul. Biasakan mengatur uang Anda dengan baik.


5. Menganggap bahwa menabung bukan aktivitas yang penting  

Sebagian orang menganggap bahwa menabung itu kurang penting. Sebab, menabung tidak memberi hasil nyata yang bisa langsung dirasakan. Orang-orang lebih memilih untuk berinvestasi atau membelanjakan lebih banyak barang. Padahal, tabungan adalah salah satu hal yang paling Anda butuhkan. Mungkin selama ini pekerjaan Anda berjalan dengan baik dan menghasilkan gaji yang cukup. Namun bagaimana kalau tiba-tiba Anda jatuh sakit dan tidak bisa bekerja? Atau tiba-tiba Anda dipecat? Tanpa tabungan, situasi itu akan sangat berat.

Biasakan menabung secara rutin. Jangan pikirkan hasilnya. Yakinkan diri bahwa uang yang ditabung sedikit demi sedikit akan menjadi bukit. Sadari bahwa Anda harus berjaga-jaga untuk kejadian tak terduga, serta senantiasa berusaha menciptakan hidup yang lebih baik.


6. Terlalu mudah berkata “iya” kalau diajak teman untuk sesuatu yang konsumtif

Pergaulan memang sesuatu yang perlu. Sebaiknya Anda membekali diri dengan tekad kuat untuk tak menghamburkan uang dalam pergaulan. Boleh saja pergi ke restoran mahal bersama teman-teman. Boleh juga berbelanja dan berlibur bersama mereka. Namun cukup lakukan sesekali, jangan berlebihan. Tak perlu menuruti semua keinginan mereka.

Bagaimana jika teman-teman menjauh karena Anda sering menolak ajakan? Biarkan saja. Teman yang benar-benar teman akan melihat kepribadian Anda, bukan jumlah uang maupun barang-barang mahal yang bisa Anda beli. Maka tak perlu menyesal. Tak perlu takut mengatakan “tidak”. Jangan mengatakan “iya” hanya untuk menyenangkan orang lain. Bisa-bisa Anda justru menderita.


7. Ceroboh dalam berinvestasi

Ada beragam cara untuk membuat Anda sejahtera secara materi, dua di antaranya adalah menabung dan berinvestasi. Sebagian orang yang memilih investasi beralasan bahwa menabung tidak bisa membuat uang bertambah. Sedangkan berinvestasi membuat uang terus berputar. Namun hati-hati dalam melakukannya. Pastikan memilih bidang yang tepat, jangan sampai mempertaruhkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas. Sebaiknya Anda meminta nasihat pada orang ahli, terutama untuk bidang yang rawan seperti saham.

Jangan terburu-buru dalam berinvestasi. Ketika berhasil memperoleh keuntungan, jangan cepat tergoda untuk menambah jumlah modal. Perhatikan situasi bisnis dengan baik. Jika Anda tidak yakin untuk berinvestasi, jangan melakukannya sama sekali. Bisa-bisa uang ludes dalam sekejap. Lebih baik ditabung. Siapa bilang menabung tidak membuat uang bertambah? Dengan menyimpan uang di bank, Anda akan mendapat bunga sehingga bisa terus menghasilkan uang tanpa melakukan apa pun.
Diberdayakan oleh Blogger.