Cara Untuk Menjadi Pemimpin yang Inovatif
Sikap kepemimpinan merupakan hal dasar yang wajib dimiliki oleh anak muda masa kini. Menjadi decision maker yang cepat, tepat dan sesuai adalah salah satu hal yang difokuskan dari sikap kepemimpinan seseorang dalam suatu kelompok. Namun, untuk menjadi pemimpin, kita tidak hanya membutuhkan keberanian dan kebijaksanaan saja. Langkah – langkah inovatif juga diperlukan pada sikap kepemimpinan yang tumbuh dalam diri kita, agar koordinasi dengan kelompok yang dipimpin tidak berlangsung monoton dan cenderung membosankan.
Ingat, bila langkah kepemimpinan kita berada di area standard saja, bisa – bisa kelompok yang anda pimpin tidak akan dapat membawa anda menuju pada posisi terbaik. Untuk menjadi pemimpin yang inovatif, anda dapat memperluas pengetahuan mengenai materi kepemimpinan yang kini sudah banyak dipelajari. Membaca banyak biografi tokoh – tokoh pemimpin yang sukses adalah salah satu hal yang patut dicoba. Selain itu, banyak melakukan proses bertukar pikiran dengan orang lain yang berpengalaman di bidang kepemimpinan, juga layak dilakukan.
Dengan bertukar pikiran, anda akan banyak menerima masukan dan kritikan untuk memperbaiki pola kepemimpinan yang akan diterapkan nantinya dalam kelompok yang anda pimpin. Nah, pada ulasan kali ini, Inspira Tech akan memberikan sedikit solusi bagaimana caranya agar kita menjadi pemimpin yang inovatif. Mengasyikkan, bukan? Yuk, kita simak langkah – langkahnya!
1. Pastikan ego pribadi tidak mendominasi cara memimpin orang lain
Memiliki posisi dan derajat menjadi seorang pemimpin kadang kala memang membanggakan. Posisi pemimpin membuat kita berada satu langkah di atas orang lain yang kita pimpin. Hal tersebut dapat kita banggakan dan tentu dapat memperkaya portofolio kita. Namun di luar hal itu, terdapat hal yang lebih penting, yakni rasa tanggung jawab atas apa yang kita pimpin. Membawa kelompok yang dipimpin untuk terus berada di posisi terbaik, merupakan tugas utama anda yang harus anda capai dalam waktu tertentu.
Untuk menjadi pemimpin yang inovatif, hilangkan rasa tinggi hati pada diri. Pastikan anda merasa bahwa anda adalah orang yang dipilih untuk mengabdi pada kelompok yang dipimpin. Hargai bawahan – bawahan, buat mereka seolah – olah setara dengan anda, terutama dalam hal penjajakan pendapat untuk membangun kelompok. Sebagai pemimpin, tentu harus dapat menyesuaikan pemikiran diri sendiri dengan pemikiran orang – orang yang berada dalam kelompok agar tidak terjadi miss understanding.
Bila menginginkan sesuatu yang memang harus dijalankan, tetap terima masukan dari anggota kelompok. Janganlah mementingkan ego pribadi karena hal tersebut akan menjadikan anggota merasa bosan dengan gaya kepemimpinan anda.
2. Jangan berusaha untuk benar - benar meniru pemimpin lain
Memiliki inspirasi dan contoh dalam hal kepemimpinan adalah hal yang sangat wajar. Yang paling penting, dapat menyaringnya, mana yang dapat diserap untuk nantinya diterapkan dalam kepemimpinan, dan mana yang harus didiamkan untuk dijadikan pelajaran dan evaluasi bagi kepemimpinan. Sesuaikan kapasitas sebagai seorang pemimpin dengan kepemimpinan dari tokoh panutan.
Jangan memaksakan diri untuk bisa menjadi sama persis dengan tokoh panutan dalam memimpin, karena hal itu akan cenderung membuat anda menuruti ego pribadi. Ingatlah bahwa kondisi apapun dalam kelompok anda dengan kelompok lain selalu berbeda dan tidak akan pernah sama. Hal inilah yang menyebabkan seorang pemimpin harus benar – benar pandai dalam mengatur ego dan pikirannya untuk selalu menjaga kesolidan dalam tim. Jadilah diri sendiri, dengan langkah yang tenang, tegas dan dapat menjadi panutan bagi anggota dalam kelompok.
3. Belajar untuk mendelegasikan tugas
Dalam memimpin, anda pun perlu memiliki trust atau kepercayaan yang penuh pada anggota kelompok. Berbekal dengan kepercayaan ini, anda dapat mendelegasikan tugas – tugas kelompok pada masing – masing anggota sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Ingat, sebuah kelompok adalah gabungan dari berbagai macam kepala. Pahami kondisi, kelebihan serta kekurangan masing – masing dari anggota kelompok. Buatlah urutan tugas yang harus dilakukan oleh anggota – anggota anda tersebut agar mereka dapat melakukannya sesuai dengan kapasitas kemampuannya.
Pastikan bahwa anda selalu mengontrol kerja anggota – anggota kelompok agar sesuai dengan yang diharapkan, baik dari segi proses maupun hasil. Jadikanlah anggota – anggota dari kelompok dapat mengerjakan job description-nya masing – masing dengan baik. Bila hanya mengerjakannya sendiri dan tanpa meminta masukan dari bawahan, anggota kelompok akan merasa tidak dianggap, demikian pula dengan cara kepemimpinan anda yang akan dinilai tidak efektif dan tidak inovatif.
4. Tidak terlena dengan kemapanan
Menjadi pemimpin adalah hal yang cukup prestisius dalam diri seseorang. Pemimpin begitu identik dengan kemapanan, kemewahan, dan derajat kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anggotanya. Hal inilah yang patut anda waspadai karena akan berpengaruh pada gaya kepemimpinan anda ke depannya.
Jadikanlah diri anda selalu rendah hati dan bersikap down to earth pada siapapun yang mengenal. Tetaplah menjaga wibawa sebagai seorang pemimpin, namun janganlah memberi jarak pada siapapun yang mengenal anda, termasuk diantaranya bawahan – bawahan. Jadikanlah diri sebagai rekan kerja yang fleksibel, humble, dan rendah hati.
Anda harus memahami bahwa tujuan dasar menjadi pemimpin bukanlah semata – mata mencari tahta, namun harus mengabdikan diri untuk membawa kelompok selalu dalam posisi terdepan. Di luar kemapanan, kematangan karir serta eksistensi yang diperoleh, ada satu hal yang lebih besar, yaitu tanggung jawab yang luar biasa. Intinya, harus pandai menempatkan diri dalam segala posisi dan situasi, sehingga dapat melaksanakan model kepemimpinan yang inovatif ini.
5. Selalu memotivasi karyawan untuk mencari dan menggali ide – ide baru
Ide adalah hal yang sangat mahal, terutama dalam kinerja sebuah kelompok. Untuk memberdayakan bawahan – bawahan, harus sering melakukan sharing, bertukar pikiran serta brainstorming dalam menentukan suatu langkah kerja yang akan diambil. Agar anggota – anggota kelompok selalu termotivasi untuk melahirkan ide – ide baru, berilah motivasi kepada mereka agar selalu semangat dalam bekerja. Memberikan reward kepada pemberi ide terbaik serta pekerja yang paling giat, adalah salah satu contoh yang patut dicoba.
Reward yang diberikan dapat berupa ajakan makan siang bersama, bonus tambahan pada gaji, piagam bergilir karyawan terbaik, bahkan hanya sekedar pujian yang dapat membangkitkan gairah kerja karyawan. Jangan lupa, buatlah iklim kerja di kelompok yang dipimpin untuk selalu kondusif dan semangat. Buatlah agenda rutin makan siang bersama atau jalan – jalan bersama setiap minggu atau setiap bulannya, agar semangat kerja karyawan dapat selalu terbentuk, sehingga mereka dapat bekerja dengan total pada kelompok dengan bermula dari ide – ide yang menarik untuk dilaksanakan.
Jadi, sudahkah anda menjadi pemimpin yang inovatif? Semuanya kembali ke tangan anda. Yang terpenting, bawalah kesederhanaan dan rasa tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, dimanapun dan kemanapun berada.