Header Ads

Breaking News
recent

Lakukan 7 Hal Ini Agar Anda Disukai Banyak Orang

Terkadang kesuksesan tak hanya bergantung pada diri sendiri. Orang lain juga memiliki andil dalam hal ini. Misalnya saja Anda sudah bekerja keras setiap hari. Namun jika atasan tidak menyukai Anda, kenaikan jabatan akan susah diperoleh. Begitu pula jika klien tak menyukai Anda, perjanjian kerja sama bisa dibatalkan. Oleh karena itu penting untuk menjadi pribadi yang disukai banyak orang.

Jangan memaksakan diri untuk mendapat simpati orang lain. Tak perlu menjadi munafik. Tak perlu melakukan sesuatu yang tak sesuai hati nurani. Tak perlu berbohong. Buat diri Anda disukai dengan cara melakukan hal-hal positif. Namun sebelumnya, pastikan bahwa Anda menyukai diri sendiri. Sebab bagaimana mungkin orang lain menyukai pribadi Anda jika Anda saja tak menyukainya? Mari belajar mencintai diri sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan mengapresiasi keunggulan Anda dan menerima kelemahan Anda. Setelah usaha internal tersebut berhasil, saatnya beranjak ke usaha eksternal. Berikut ini adalah 7 hal yang bisa dilakukan supaya disukai banyak orang :



1. Dengarkan ketika orang lain berbicara

Semua orang bisa berbicara, tetapi tak semua orang bisa mendengarkan. Padahal setiap orang suka didengar, terutama yang sudah tua. Raih simpati mereka dengan menjadi pendengar yang baik. Tahan diri untuk tak berbicara terlalu banyak. Beri kesempatan pada orang lain untuk menyampaikan gagasan, pengalaman, rencana, dan pendapat-pendapatnya. Namun jangan hanya pasif mendengarkan. Beri tanggapan atau pertanyaan untuk memancing berkembangnya percakapan. Jika orang itu sudah puas, saatnya Anda yang berbicara. Dengan demikian pembicaraan Anda lebih didengar. Sebab, bagaimana mungkin mengisi kepala seseorang jika masih penuh? Biarkan ia mengeluarkan isi kepalanya terlebih dulu.

Seorang pendengar yang baik akan selalu dibutuhkan dan dirindukan. Maka luangkan waktu untuk mendengarkan cerita-cerita orang lain. Namun kegiatan mendengar tak hanya sebatas itu. Anda juga sebaiknya belajar mendengar nasihat orang lain. Jika nasihat itu tak sesuai, jangan menolaknya mentah-mentah. Ucapkan saja terima kasih atas perhatiannya.


2. Ingatlah informasi tentang orang lain

Saat mendengarkan orang lain bicara, Anda akan memperoleh beragam informasi. Di antaranya adalah informasi-informasi mengenai orang itu sendiri : apa hal yang disukai dan dibencinya, seperti apa keluarganya, apa saja target hidupnya. Sebaiknya ingat segala informasi tersebut dengan baik. Anda bisa menggunakannya dalam berbagai kesempatan. Sebagai contoh, Anda dan teman-teman sekantor makan di suatu restoran tepi laut. Anda tahu bahwa seorang teman alergi terhadap seafood. Maka minta pegawai restoran untuk menghidangkan daging sapi atau daging ayam, khusus bagi orang itu. Perhatian tersebut akan membuat seseorang merasa dihargai dan diperhatikan. Tidak mustahil ia akan membalas perhatian tersebut di lain waktu.


3. Jangan terlalu serius

Setiap hari pasti ada saja masalah yang datang. Bisa jadi jumlah masalah akan membengkak di masa depan. Sebaiknya biasakan diri untuk menghadapinya dengan tenang. Tak perlu terlalu serius. Memang penting untuk membuat rencana, target, strategi, dan melakukan pengawasan terhadap kinerja orang yang bersangkutan. Namun jangan sampai hal itu membuat orang lain merasa takut, tertekan, dan malas bekerja dengan Anda.

Begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Tak perlu berpikir terlalu jauh tentangnya. Hindari bersikap pesimis ataupun terlalu ambisius. Kerjakan saja hal yang bisa dikerjakan saat ini. Buat hiburan saat semua orang sedang jenuh. Bersantai sejenak bukanlah suatu kesalahan. Saat Anda merasa ketegangan memuncak, segera tarik napas dalam lalu embuskan perlahan-lahan. Jaga kondisi tubuh supaya tetap rileks. Jangan lupa tersenyum. Dengan demikian orang-orang akan senang bekerja dengan Anda.


4. Jadilah orang yang baik hati

Tak perlu menjadi Bunda Teresa untuk bersikap baik hati. Kebaikan bisa dilakukan dengan sederhana, melalui hal-hal yang terjadi dalam keseharian. Misalnya saja ada teman sekerja yang ditimpa musibah kecelakaan. Tak ada salahnya jika sementara waktu Anda membantu pekerjaannya. Di situasi lain, mungkin beberapa orang sedang lembur di kantor. Anda bisa membelikan mereka kue-kue dan minuman. Buat orang lain merasa diperhatikan.

Tak perlu ragu untuk berbuat baik. Namun jangan memaksakan diri melakukannya. Sebaiknya perbuatan baik dilandasi dengan ketulusan. Dengan demikian tak hanya orang lain yang senang karena kebaikan Anda, tetapi Anda juga memperoleh kepuasan tersendiri. Bagaimana kalau perbuatan baik Anda dibalas dengan perbuatan buruk? Tak perlu khawatir. Jangan berhenti berbuat baik. Suatu saat orang yang berbuat buruk tadi akan malu sendiri.


5. Tanya tentang orang lain

Bagaimana cara mengenal seseorang secara dekat? Anda harus mengetahui sebanyak mungkin informasi tentangnya. Tanyakan saja berbagai hal pada orang itu: apa hobi dan kebiasaannya, bagaimana pandangannya terhadap politik, berapa saudara kandung yang dimilikinya, dan lain-lain. Pastikan bertanya dengan cara yang tepat. Tak perlu terlalu serius, santai saja. Jangan membuatnya merasa didesak.

Dengan menceritakan segala sesuatu tentang dirinya, seseorang akan merasa dekat secara emosional dengan Anda. Apalagi jika topik pembicaraannya sudah pribadi, seperti cinta atau keluarga. Dengarkan dengan baik. Jaga kepercayaan dengan tidak mengumbar cerita itu ke mana-mana. Namun bagaimana jika seseorang tidak ingin Anda dekati? Misalnya saja, orang itu bersifat sangat tertutup. Ia diam saja kalau ditanya macam-macam. Menghadapi orang seperti ini, Anda tak perlu memaksanya bicara. Tanyakan saja informasi mengenai dirinya melalui orang lain. Kumpulkan fakta-fakta yang berhasil Anda peroleh, lalu perlakukan orang tersebut sesuai dengan cara yang diinginkannya.


6. Jangan menghakimi

Orang-orang di sekitar Anda tak luput dari kesalahan. Terkadang kesalahan itu sangat bodoh dan semestinya bisa dihindari. Dalam situasi tersebut, sebaiknya Anda tidak menghakimi. Tak ada orang yang suka disalahkan. Jika ingin memberi nasihat, sampaikan dengan obrolan yang bersahabat. Jangan terang-terangan menyalahkan.

Mungkin Anda pernah memberi nasihat pada seseorang, tetapi ia menolak mengikutinya. Pada akhirnya ia justru gagal. Dalam kondisi ini, jangan mengatai-ngatai atau mengejeknya karena tidak mengikuti nasihat Anda. Tahan keinginan tersebut. Orang itu sedang membutuhkan dukungan. Luangkan waktu untuk mendengar kegagalannya, lantas temukan solusi bersama-sama. Dengan demikian ia justru merasa hormat. Di kesempatan selanjutnya, tidak mustahil ia menerima saran Anda.


7. Jalingan hubungan personal dengan intens

Perhatikan sekitar Anda. Mungkin selama ini Anda sudah bekerja dengan banyak orang, tetapi interaksi hanya terbatas pada kebutuhan profesional. Hal ini sangat disayangkan. Sebab hubungan profesional saja belum cukup. Dibutuhkan hubungan personal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja.

Bagaimana cara menciptakan hubungan personal? Coba bergaul dengan rekan-rekan kerja di luar kantor. Saat akhir pekan, Anda semua bisa pergi ke suatu tempat wisata. Bisa juga berkunjung ke rumah masing-masing. Suka melakukan sesuatu? Cari orang lain yang menyukai hal itu juga, lalu lakukanlah bersama-sama. Hal tersebut bisa mempererat hubungan. Perlu diingat, sebaiknya hubungan personal senantiasa dijaga. Jangan putus kontak hanya karena pindah kerja. Anda tetap bisa berhubungan melalui surel, telepon, maupun kartu pos.
Diberdayakan oleh Blogger.