Header Ads

Breaking News
recent

Melirik Tips Usaha Go-Jek Milik Nadiem

Kemacetan di ibukota sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Banyak orang yang mengalami kerugian dari kemacetan tersebut, mulai dari ketinggalan pesawat sampai telat dalam perjanjian bisnis yang penting. Namun, di antara sekian banyak orang yang mengeluh karena kemacetan yang terjadi, terdapat seseorang yang menemukan titik cerahnya di tengah kemacetan tersebut. Orang tersebut adalah Nadiem Markim, pemilik usaha Go-Jek, sebuah usaha ojek yang terbesar di kawasan Jakarta.

Go-Jek memberikan sebuah servis berbentuk transportasi sepeda motor bagi para pelanggannya. Perusahaan Go-Jek didirikan bersama dengan beberapa rekannya. Namun, pencetus ide yang utama adalah Nadiem yang sangat jeli melihat peluang dari kondisi kota yang macet tersebut. Kemacetan dirubah menjadi sebuah berkah sendiri untuknya. Berikut ini tips usaha go-jek milik Nadiem.


Cari peluang di antara jarum

Kemacetan yang tak dapat terelakkan lagi bukan menjadi penghalang bagi Nadiem dalam memulai bisnisnya. Justru macet inilah yang menjadi berkah baginya. Sangat jarang yang dapat menyadari peluang diantara keluhan orang banyak. Pada umumnya, ketika orang mengeluh, maka yang lain pun ikut mengeluh mengenai hal yang sama. Nadiem mencari celah disaat semuanya hanya mengeluh.

Mulai sekarang, jangan memandang segala hal hanya dari satu sisi saja. Coba perhatikan keadaan yang ada, baik itu buruk maupun baik. Dengan melihat dari berbagai arah, tentu Anda akan mengerti dengan jelas permasalahan atau hal apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Setelah itu, carilah peluang dimana Anda dapat memasuki serta mengambil market yang berada di dalamnya. Cukup susah memang mencari peluang diantara banyak jarum, namun jika jeli, tidak mustahil melakukannya.


Belajar dari pengalaman pribadi

Pada awalnya, Nadiem adalah seorang pelanggan tukang ojek. Nadiem sering bepergian dengan menggunakan ojek motor terdekat. Dari pengalaman sendiri inilah Nadiem mendapatkan idenya. Nadiem semakin sadar bahwa banyak orang yang memerlukan alternatif kendaraan yang jauh lebih cepat untuk keperluan usaha mereka maupun diri sendiri. Dari sini kita bisa melihat bahwa ide bisa datang darimana saja, termasuk dari kehidupan kita sehari-hari.


Gali informasi dari sumber terpercaya

Ketika sedang menggunakan jasa ojek, Nadiem suka sekali bertanya-tanya pada tukang ojek tersebut. Jadi, Nadiem langsung mendapatkan informasi dari sumber yang paling terpercaya, yaitu orang yang telah menjalankan usaha ojek lebih dulu daripada dirinya. Dari jawaban-jawaban tukang ojek inilah Nadiem mulai menyusun ide bisnisnya. Ternyata, rata-rata dari setiap ojek bergabung dalam sebuah pangkalan, kemudian beberapa ada yang memiliki sistem antre di dalam pangkalan mereka.

Setelah berbagai informasi didapatkan, Nadiem pun mulai mencoba meminta pendapat tentang ide bisnisnya pada tukang-tukang ojek yang dia pakai jasanya. Nadiem bertanya apakah mereka mau jika dibuatkan sistem pengiriman serta dihitungkan ongkos mereka agar mereka mendapatkan keuntungan serta pelanggan yang lebih banyak. Dengan melakukan survey dan bertanya langsung ke sumber, Nadiem tentu tahu apakah bisnisnya diminati serta dapat berjalan dengan baik. Setelah berbagai survey dilakukan, akhirnya bisnis Go-Jek lahir. 


Manfaatkan teknologi yang ada

Zaman sudah semakin berkembang dan hampir seluruh kegiatan sekarang ini berkaitan dengan teknologi. Teknologi merupakan sebuah kebutuhan dalam berbisnis sekarang ini. Fungsinya adalah untuk membuat kita lebih efisien serta mempermudah kita dalam berbisnis. Nadiem memanfaatkan teknologi Google Maps dalam usaha Go-Jeknya. Aplikasi tersebut digunakan Nadiem dalam menghitung ongkos pelanggan serta mengetahui tujuan pelanggan tersebut.


Rekrut ojek berpotensial

Sukses tidaknya bisnis Anda bukan hanya tergantung pada kemampuan diri sendiri. Apabila seluruh rencana serta strategi sudah disusun dengan baik, perlu sumber daya manusia yang potensial untuk melaksanakannya. Para pegawai memegang peranan penting dalam perjalanan sebuah usaha. Jadi, selalu perhatikan performa pegawai. Bila perlu, adakan sebuah rapat rutin setiap bulannya untuk mengetahui kesulitan serta keberhasilan apa yang telah dilakukan oleh karyawan Anda.

Untuk usaha Go-Jeknya, Nadiem merekrut tukang ojek yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Nadiem hanya mencari tukang ojek yang paham betul dengan jalanan di Jakarta. Pasukan ojek milik Nadiem sudah tersebar di sekitar 150 pangkalan di seluruh wilayah di Jakarta. Armada utama terletak di kaasan Jakarta Selatan serta Pusat, karena banyak pegawai kantoran di daerah tersebut.


Berkomunikasi dengan pelanggan

Sebuah usaha tentu tidak dapat lepas dari pelanggan. Pelanggan adalah orang yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan kita. Jika tidak ada pelanggan, bisnis pun akan mati. Oleh karena itu, pelanggan harus diperhatikan serta dilayani dengan baik. Ingatlah bahwa tidak hanya anda saja yang memiliki bisnis tersebut. Terdapat banyak kompetitor di dalam bisnis Anda. Jika pelanggan tidak dilayani dengan baik, mereka akan berpindah ke kompetitor.


Itu pula yang telah dilakukan oleh Go-Jek. Go-Jek terus memperbaiki sistem layanan mereka agar pelanggan semakin nyaman dalam melakukan order. Pertanyaan serta keluhan pelanggan direspon dengan baik. Tidak hanya itu, Go-Jek selalu berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan dengan professional dan cepat. Dengan pelayanan yang baik, para pelanggan pun akan setia menjadi langanan Go-Jek.


Bekerja sama

Selain menerima order dari pelanggan umum, Go-Jek juga memperluas jaringannya melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan. Sampai saat ini, terdapat sekitar 40 perusahaan yang telah bekerja sama dengan Go-Jek. Dengan bekerja sama, Go-Jek dapat memperoleh pelanggan tetap setiap harinya. Selain itu, Go-Jek masih bisa melayani pelanggan lainnya secara lepas. Sehingga, arus keuangan yang masuk menjadidua arah.


Terus berjuang (ada masalah di daerah BSD)

Dalam menjalani sebuah bisnis, jalan yang akan Anda tempuh tentu tidak akan mulus. Hal itu pula yang dialami oleh Go-Jek. Ditengah bisnis mereka yang sedang berkembang, rencana ekspansi mereka terhalang oleh faktor di luar perusahaan mereka sendiri. Praktik mafia ojek yang tersebar di daerah Tangerang membuat mereka mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, masyarakat di daerah Jakarta Timur dan Barat tidak familiar dengan konsep transportasi ojek, yang membuat ojek tidak cukup diminati disana.

Terdapat juga kompetitor yang berusaha menyaingi bisnis mereka. Di tengah hambatan yang menghadang di sepanjang jalan, Nadiem beserta rekannya terus berjuang. Mereka menganggap bahwa halangan tersebut merupakan pacuan bagi mereka untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik. Sebagai calon ataupun pemilik bisnis, Anda tentu perlu memiliki semangat untuk terus berjuang.

Usaha Go-Jek milik Nadiem telah berkembang dengan pesat. Order yang diterima pun bertambah banyak setiap harinya. Sekarang ini, Go-Jek bisa menerima lebih dari 150 order tiap harinya, dan itu belum termasuk perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan Go-Jek. Tidak hanya itu saja, armada dari Go-Jek pun sudah mencapai 500 orang yang kebanyakan berpusat di Jakarta Selatan. Selama kemacetan masih ada, selama itu pulalah usaha Go-Jek akan tetap berkibar.
Diberdayakan oleh Blogger.