Header Ads

Breaking News
recent

Langkah Jitu Menjadi Desainer Handal

Dunia fashion memang tidak dapat dipungkiri lagi kepopularitasannya. Hampir setiap bulan bahkan mungkin minggu, setiap desainer pakaian memunculkan pashion terbarunya. Dan herannya, setiap desain baru yang keluar, barang tersebut akan selalu laku dan ramai diserbu oleh kalangan yang sering menyebut dirinya fashionista.

Dunia fashion ternyata menghasilkan desainer-desainer baru tiap tahunnya. Mereka berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang menurut mereka cukup mumpuni dan mampu bersaing di dunia fashion. Bagi yang ingin membangun karier menjadi seorang desainer, sebaiknya amatilah hal-hal di bawah ini agar karier terus cemerlang.


Lakukan riset pasar

Sebelum memulai membangun karier sebagai seorang desainer, sebaiknya Anda melakukan riset pasar terlebih dahulu. Riset pasar yang Anda lakukan ini dapat berupa pengamatan terhadap jenis dan harga kain, pengamatan terhadap mode-mode pakaian yang baru keluar dan mode-mode pakaian yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat.

Tidak hanya itu, banyak-banyaklah membeli majalah fashion atau mencari referensi tentang gambar-gambar mode. Berusahalah untuk menggambar, buatlah gambar dengan jelas agar penjahit Anda dapat mengerti apa yang Anda maksudkan dalam gambar tersebut.


Berikan kepuasan terhadap konsumen

Untuk seorang calon desainer, ada tiga rahasia yang harus diketahui agar benar-benar menjadi desainer handal, hal tersebut adalah suatu kepuasaan konsumen. Kepuasan konsumen terhadap suatu produk yang kita hasilkan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu functional effect, emotional benefit, dan spiritual approach.

Functional effect, maksudnya yaitu konsumen berbusana karena fungsinya saja. Misalnya, kita membuat suatu mode pakaian, sebelumnya kita harus tahu bahwa pakaian itu dapat digunakan seterusnya atau tidak. Semisal Anda menerima pesanan gaun pengantin, maka functional effect ini memiliki arti, karena gaun tersebut hanya dapat digunakan satu kali saja yaitu saat menggelar acara tersebut. Ketika acara sudah usai, maka gaun tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Emotional benefit adalah tahapan saat konsumen memakai busana bukan karena fungsinya saja, melainkan untuk memenuhi kepuasaan batinnya. Ini adalah suatu tahapan dimana seseorang membeli sesuatu bukan karena fungsi aslinya untuk menutup badan, namun ia membeli karena ia ingin menuruti kepuasan batinnya yang sedang menginginkan barang tersebut. Disinilah peran hidup konsumtif berlaku. Maka dari itu, Anda sebagai desainer juga harus membuat sebuah rancangan baru agar selalu dapat menarik perhatian konsumen atau calon konsumen.

Spiritual approach yaitu konsumen yang menganggap busana seperti agama, tidak bisa hidup tanpa merek tertentu dan rela melakukan apapun demi mendapatkan busana tertentu. Mereka biasanya akan membeli berapapun harga atau uang yang harus mereka keluarkan meskipun itu mahal. Mereka merasa busana tersebut pantas dikenakan dan sangat nyaman dikenakan. Anda harus selalu memperhatikan fashion bagi mereka yang beragama khusus dengan gaya pakaian yang khusus juga.

Fashion dapat kita ibaratkan seperti tata bahasa. Setiap unsur desain busana yang kita buat atau kita ciptakan seperti warna, garis, tone, dan tekstur serta jenis, maka harus disusun sehingga membentuk komposisi yang bermakna. Ketika pakaian yang sudah Anda buat memenuhi unsur itu, maka pasti calon pembeli dapat melihatnya sebagai suatu karya yang unik dan menarik serta pantas mereka kenakan.


Selalu ciptakan ide-ide baru agar apa yang Anda buat tidak monotone. Ketika Anda sedang menyusun suatu rancangan, sebaiknya perhatikan hal-hal penyeimbang ini agar rancangan terlihat lebih menarik. Selain itu, supaya komsumen menjadikan Anda sebagai desainer tetapnya. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah:


Komposisi pakaian harus seimbang

Dalam  pembuatan suatu mode pakaian, semua komposisi yang dimiliki oleh pakaian tersebut harus seimbang. Sebuah pakaian harus terlihat indah dipandang mata. Baik warna, motif, detail, sulam, dan volume, semuanya harus terlihat seimbang. Jangan membuat pakaian yang memiliki warna begitu mencolok karena membuat si pemakai akan dipandang aneh bagi orang lain.

Selain itu, keseimbangan juga dapat dihadirkan dengan permainan aksesoris. Jangan perbanyak aksen pada baju tersebut jika pakaian yang Anda buat adalah pakaian dengan tipe elegan atau simpel. Jangan terlalu banyak menyematkan aksesoris, karena itu akan membuat orang bingung melihat desain Anda.


Ukuran harus sesuai dengan pemakainya

Ini berkaitan dengan bentuk tubuh manusia. Setiap busana yang dipakai harus sesuai dengan bentuk tubuh pemakainya. Dalam hal ini, siluet busana memegang peranan penting. Adapun jenis siluet busana di antaranya X, Y, H, dan O. Jadi, ketika membuat suatu desain untuk seseorang atau pesanan khusus, maka Anda harus membuatnya sesuai dengan porsi badannya.

Jangan sampai salah membuatkan bentuk pakaian untuk pelanggan Anda. Karena ketika tidak sesuai, maka dijamin pakaian tersebut tidak akan nyaman saat dikenakan.


Desain harus senada

Harmoni artinya seluruh unsur desain harus senada. Dari kacamata bisnis, busana juga harus berharmonisasi dengan market behavior. Dengan kesenadaan inilah yang membuat pemakainya akan terkesan tampil sangat pas, tidak berlebihan ataupun kurang. Pada dasarnya pakaian memiliki sifat yang sama dengan makanan. Ketika dia memiliki rasa yang tidak sepadan, maka rasanya akan tidak enak. Begitu pula jika apa yang kita makan terlalu banyak, itu juga tidak baik. Maka semuanya harus senada agar terlihat pas.


Fokus pada satu titik

Setiap busana harus mempunyai satu titik fokus agar busana tidak terlihat monoton. Titik tersebut bisa dihadirkan melalui motif, detail, warna, tekstur atau garis. Dalam penggunaan motif sebaiknya jangan gunakan banyak ragam motif. Usahakan dalam satu pakaian yang Anda buat hanya ada satu motif di dalamnya agar terlihat konsekuen. Ketika dipandang juga terlihat rapi.


Unity

Kesatuan adalah rasa kesatuan dimana setiap elemen harus berkoheren dan logis satu sama lain. Ini dapat dimunculkan dengan mengulang elemen dan membuat bentuk yang berlapis-lapis, sehingga mata tertuju ke satu elemen yang sama. Dalam hal ini, konsekuensi seorang desainer dinilai dari bentuk hasil yang ia ciptakan. Oleh karena itu, ketika merancang suatu mode pakaian harus konsekuen dengan model awal yang sudah dibuat dan diserahkan kepada penjahit Anda.


Opposition

Oposisi artinya elemen-elemen yang tampil lebih menonjol setelah dikontraskan dengan elemen lain. Misal, warna biru dengan kuning atau segitiga dan kotak. Dengan oposisi, desain menjadi lebih hidup dan bervariasi.

Dari 6 elemen di atas, Anda harus menyeimbangkan dan menyatukan semuanya menjadi satu, karena semuanya adalah harus seimbang dan bagus. Karena desainer itu dinilai dari pakaian yang ia ciptakan. Bukan hanya dari gambar yang bisa ia hasilkan dari tangan dan polesan pensil, tapi adalah hasil akhir dari suatu rancangan tersebut.
Diberdayakan oleh Blogger.