Tanda Harus Mengurangi Gaji Karyawan
Dalam mengatur perusahaan tentu anda juga harus terlibat dalam mengatur keuangannya. Selain dalam hal pengeluaran inventaris perusahaan, anda tentu memiliki satu pengeluaran yang menjadi pengeluaran mutlak setiap bulannya, yaitu alokasi dana untuk menggaji karyawan – karyawan.
Alokasi dana penghasilan atau gaji karyawan adalah sejumlah dana yang dialokasikan untuk mengapresiasi kinerja karyawan dalam kurun waktu 1 (satu) bulan terakhir dalam bentuk upah kerja. Pengeluaran ini mungkin menjadi pengeluaran terbesar bagi perusahaan, terlebih lagi bila jumlah karyawan mencapai jumlah ratusan bahkan ribuan.
Namun, mau tidak mau, pengeluaran ini tentu harus dikeluarkan. Karyawan – karyawan anda patut diapresiasi dan dihargai dengan memperjuangkan kesejahteraan mereka. Namun dibalik semua itu, perusahaan anda tentu sudah mengambil banyak keuntungan dari hasil penjualan produk perusahaan, bukan?
Semakin baik kinerja seorang karyawan, maka seharusnya kita semakin mengapresiasi kerjanya. Salah satunya, dengan menaikkan gaji karyawan. Hal itu boleh saja terjadi, terlebih lagi jika produk yang dihasilkan perusahaan menjadi produk unggul dibandingkan dengan kompetitor – kompetitor yang ada. Namun, ternyata ada kalanya pula perusahaan harus menurunkan gaji karyawan, lho! Kapan dan saat kenapa? Yuk simak ulasan bisnishack.com di bawah ini!
1. Keuntungan dan jumlah penjualan berkurang dengan signifikan
Sumber penghasilan terbesar bagi perusahaan adalah keuntungan dari jumlah penjualan produk perusahaan. Bila jumlah penjualan produk perusahaan semakin meningkat, maka jumlah nominal keuntungan yang diperoleh perusahaan pun akan turut meningkat. Begitu juga sebaliknya, bila jumlah penjualan produk perusahaan menurun, maka keuntungan yang diperoleh pun akan menurun.
Lantas, apa yang harus dilakukan dalam menggaji karyawan? Ya, apabila jumlah penjualan barang produk perusahaan berkurang dalam jumlah yang besar, tentu pemasukan bagi perusahaan juga berkurang amat banyak. Bila indikasi ini ditemukan, maka segeralah memutuskan berapa besar anda harus mengurangi gaji karyawan – karyawan dengan terpaksa.
2. Adanya produk baru yang menggeser fokus sebuah perusahaan
Menurunnya jumlah penjualan produk perusahaan tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Satu diantaranya adalah munculnya produk baru sejenis yang berasal dari kompetitor. Munculnya produk baru ini di pasaran, apabila sukses ternyata dapat menggeser fokus perusahaan, baik dari segi target, pasaran ataupun pemasaran produk. Jika fokus sudah terganggu, bagaimana anda menangani produk di pasaran pun akan terganggu pula.
Munculnya produk baru di pasaran yang dapat menggeser produk perusahaan sekiranya menjadi ancaman tersendiri bagi perusahaan. Ancaman tersebut menyasar pada menurunnya jumlah penjualan dan jumlah pemasukan perusahaan, yang akhirnya mengakibatkan anda harus terpaksa mengurangi jumlah gaji karyawan.
3. Ada wacana serius untuk memecat pegawai atau menghilangkan suatu divisi
Hadirnya krisis pada perusahaan anda tentu mengancam seluruh elemen yang ada pada perusahaan. Pemutusan hubungan kerja atau PHK adalah salah satunya, apabila krisis keuangan tidak lagi dapat ditangani dengan baik. Menurunnya jumlah pemasukan perusahaan secara drastis dapat berimbas pada adanya wacana serius untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dalam perusahaan.
Tidak hanya berimbas pada hal ini saja, turunnya gaji pada karyawan – karyawan yang masih bertahan juga akan dialami. Bila wacana serius atas pemecatan pegawai sudah disetujui oleh semua petinggi perusahaan, maka bersiaplah untuk menurunkan jumlah gaji karyawan dengan berat hati.
4. Kinerja karyawan buruk
Berkurangnya gaji, tidak hanya meninjau pada hadirnya krisis keuangan pada perusahaan. Buruknya kinerja karyawan juga menjadi salah satu pemicu mengapa diadakannya penurunan gaji. Kualitas proses kerja dan hasil yang ditunjukkan menurun, sehingga target perusahaan tidak tercapai dan meleset jauh dari perkiraan. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor anda harus segera mengambil tindakan untuk mengurangi gaji kaaryawan, karena sesuatu yang dihasilkan pun jauh dari harapan.
Bila gaji karyawan dipertahankan pada nominal biasanya namun kualitas kerja mereka kian memburuk, yang dikhawatirkan adalah perusahaan akan bangkrut. Seperti yang kita ketahui apabila target perusahaan tidak tercapai, maka pemasukan yang menjadi milik perusahaan pun juga akan berkurang.
5. Produk tidak lagi menjadi produk yang unggul
Persaingan produk antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memang menjadi hal yang sangat wajar dalam dunia bisnis. Akan tetapi, bila produk mengalami penurunan kualitas karena terkalahkan dengan produk kompetitor, tentu hal ini berpengaruh pada pemasukan dan eksistensi dari perusahaan. Bila tanda – tanda seperti ini sudah ditemui, bersiaplah untuk menyusun wacana menghemat pengeluaran perusahaan, salah satunya dengan mengurangi penghasilan karyawan – karyawan.
6. Investor berkurang
Investor adalah salah satu roda penggerak finansial perusahaan. Lancarnya dana yang diberikan investor dengan sistem bagi hasil sekiranya dapat membantu kelangsungan hidup perusahaan mulai dari proses produksi, pemasaran hingga penggajian karyawan. Uang terus berputar, namun seorang investor tentu memiliki tingkat kepuasan bisnis yang berbeda – beda.
Bila investor kurang puas terhadap bisnis, biasanya mereka akan mengurangi jumlah investasinya, bahkan memutuskan hubungan investasi. Bila hal ini terjadi, jumlah pemasukan akan berkurang. Sekalipun tidak berkurang, belum tentu kondisi finansial bisa stabil tanpa investor. Pada saat inilah anda memerlukan keberanian khusus untuk menentukan kebijakan pengurangan gaji karyawan.
7. Hutang perusahaan tidak bisa tertutup dalam beberapa waktu ke depan
Bagi perusahaan yang memiliki hutang, tentu pahit manis mengembalikan pinjaman hutang melalui cicilan telah dirasakan. Meskipun perusahaan tetap mendapatkan keuntungan sementara di sisi lain cicilan hutang harus terbayarkan, terkadang membayar hutang pun mengalami kembang kempis dari kondisi keuangan perusahaan. Bila sedikit saja produk perusahaan tidak terjual dengan baik dan sesuai target, hal ini tentu akan berimbas pada pemasukan yang berkurang. Kurangnya pemasukan akan menghambat anda dalam mengangsur cicilan hutang perusahaan anda kepada bank ataupun instansi lainnya.
Bila hambatan mengangsur cicilan hutang perusahaan tidak lagi dapat teratasi, maka anda harus kembali menstabilkan kondisi keuangan perusahaan. Salah satu caranya adalah menghemat pengeluaran perusahaan. Pengeluaran yang dapat dihemat antara lain penurunan jumlah produksi, serta penurunan jumlah gaji karyawan. Ya, bila hutang perusahaan harus segera dilunasi sedemikian singkat waktunya, dengan berat hati memang perlu memutuskan dengan bijak untuk mengurangi jumlah gaji karyawan – karyawan.
Setiap perusahaan pasti menginginkan yang terbaik untuk karyawan. Tidak ada perusahaan yang menginginkan karyawannya tidak sejahtera. Gaji karyawan dapat digunakan sebagai tolok ukur kesehatan keuangan perusahaan. Namun kondisi ini tidak bisa dijadikan sebagai kondisi umum. Perusahaan yang mampu menggaji karyawan sesuai UMR biasanya memiliki laba yang cukup banyak. Sebaliknya, perusahaan yang belum mampu menggaji karyawan sesuai UMR, memiliki laba yang sedikit.