Tips Untuk Menjalankan Usaha Setelah Ditinggal Partner Bisnis
Memiliki partner bisnis dalam usaha yang anda kembangkan tentu menyenangkan. Adanya kawan untuk saling berbagi cerita, informasi, rencana pikiran hingga hal – hal lain yang berkaitan dengan bisnis menjadi hal yang sangat menarik bila diperhatikan. Kekompakan dan kesolidan pun menjadi kunci utama dari hubungan kerja anda dengan partner bisnis dalam membangun sebuah usaha bersama – sama.
Namun, cepat atau lambat, biasanya akan menemui perpisahan dengan partner bisnis dalam menjalankan usaha yang dikembangkan. Entah karena pecah kongsi ataupun kesepakatan yang baik untuk sama – sama berbisnis sendiri, anda pun tentu harus siap jika sewaktu – waktu partner bisnis pergi meninggalkan perusahaan.
Permasalahannya adalah, yakinkah anda dapat menjalankan bisnis dengan baik dan sebagaimana mestinya tanpa dukungan dan kerja sama dari partner bisnis selama ini? Bila tidak, bagaimana solusinya? Pada ulasan kali ini, bisnishack.com akan sedikit memberikan solusi untuk menjalankan usaha setelah ditinggal oleh partner.
1. Evaluasi kualitas diri
Seketika setelah anda ditinggal oleh partner bisnis, maka perlu dilakukan introspeksi dan evaluasi diri mengenai sejauh mana kualitas dalam bekerja, mengabdikan diri untuk berbisnis ataupun memimpin usaha sendiri. Analisislah kekurangan – kekurangan selama ini, dan jadikanlah hal – hal buruk yang ditemui pada diri sendiri sebagai pelajaran untuk langkah – langkah selanjutnya.
Evaluasi untuk memperbaiki kualitas kerja dan kepemimpinan nantinya akan berguna bagi apabila anda memimpin usaha sendiri, ataupun untuk beradaptasi dengan partner bisnis yang baru. Dengan adanya evaluasi diri, kemungkinan untuk melakukan kesalahan pun semakin kecil, sehingga bisnis pun akan dapat berkembang lebih baik.
2. Buat rencana pengganti baru
Apabila tidak sanggup untuk menangani bisnis sendiri, maka carilah partner bisnis yang baru untuk menemani dan membantu kerja. Carilah seseorang yang benar – benar bisa dipercaya, dimana memang telah memiliki chemistry atau hubungan di dalamnya. Selektiflah dalam memilih rekan bisnis, karena dengan dia nantinya anda akan membangun usaha sebaik mungkin. Setiap orang memang tidak ada yang sempurna, namun ada baiknya memilih rekan bisnis yang lebih baik dari rekan bisnis sebelumnya.
3. Kumpulkan berbagai informasi penting
Bekerja seorang diri tentu akan jauh lebih berat dibandingkan dengan bekerja bersama rekan bisnis. Jika bekerja sendiri, anda harus menangani seluruh deskripsi kerja selama beberapa rentang waktu ke depan. Untuk meminimalisir kesalahan dari proses kerja yang dilakukan sendiri, ada baiknya aktif dalam mencari dan mengumpulkan berbagai informasi penting yang berkaitan dengan jalannya bisnis.
Pastikan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat, sehingga tidak pernah ketinggalan informasi dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Dengan demikian, bisnis pun dapat berjalan stabil dan ancaman bahwa bisnis akan tertinggal satu langkah dibandingkan dengan yang lain pun dapat teratasi dengan baik.
4. Pastikan keuangan perusahaan berada dalam kondisi stabil
Ketika anda siap untuk menangani bisnis sendirian, perlu dipastikan bahwa kondisi finansial pada perusahaan berada dalam kondisi yang normal dan stabil. Baiknya kondisi keuangan perusahaan, setidaknya dapat memberikan rasa aman pada langkah – langkah yang akan dilakukan selanjutnya. Ketika melakukan bisnis bersama dengan rekan, tentu penghasilan dari bisnis yang dijalankan adalah milik bersama.
Namun ketika rekan bisnis pergi meninggalkan anda, penghasilan yang menjadi sepenuhnya milik sendiri pun perlu distabilkan dalam jangka waktu yang panjang. Pastikan keuangan perusahaan mencukupi untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih baik lagi, meskipun tanpa rekan kerja yang selama ini menemani. Selain itu, stabilnya kondisi keuangan juga diharapkan tidak mengganggu proses kerja pada setiap bagian dari bisnis yang dijalankan.
5. Beri peranan yang lebih besar untuk tim
Anda tentu memiliki tim kerja yang perlu diarahkan agar perusahaan atau bisnis yang tetap berjalan dengan baik. Untuk mengatasi masalah keluarnya rekan bisnis, anda pun harus menambah kualitas dan kapasitas dalam hal kinerja di dalam tim. Anda dapat memberikan kontribusi dan peranan yang lebih besar untuk tim. Tunjukkanlah kinerja semaksimal mungkin, sehingga dapat membangun bisnis menjadi lebih tertata. Selain itu, hibur diri dengan beradaptasi pada tim setelah rekan kerja meninggalkan bisnis yang dikelola.
6. Bersikap transparan
Banyak perusahaan meremehkan hal ini. Usahakan jangan sesekali anda menutup – nutupi sesuatu dari rekan bisnis soal pekerjaan. Berusahalah untuk selalu bersikap transparan agar rekan kerja anda merasa dihargai. Jika rekan kerja anda merasa bahagia dan nyaman bekerja bersama, maka kemungkinan adanya perpecahan semakin sulit ditemui. Nilai kejujuran dan saling menghargai dalam bekerja, merupakan hal yang perlu dijunjung tinggi karena sangat berpengaruh pada kualitas kerja kedepannya.
7. Menjadi pribadi yang lebih baik untuk rekan kerja
Entah baik ataupun buruk, pengalaman merupakan guru terbaik dalam kehidupan. Bila sebelumnya telah mengalami pengalaman buruk yaitu mengalami perpisahan dengan rekan bisnis, maka jadikanlah hal tersebut sebagai pelajaran agar bisa bekerja secara lebih profesional dari sebelumnya. Jadilah pribadi yang lebih baik dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan rekan kerja. Pahami karakternya, dan sesuaikanlah diri anda dengan rekan kerja. Apapun kesalahan yang pernah dilakukan terhadap rekan bisnis yang terdahulu, jangan pernah dilakukan lagi pada rekan bisnis yang sekarang. Ingat, semua demi kemajuan bisnis yang sedang dikembangkan bersama saat ini.
8. Pastikan untuk meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat sejenak
Diantara ketujuh tips yang telah diurai oleh bisnishack.com di atas, ada baiknya sebelumnya anda dapat meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat sejenak. Menghadapi masalah hingga berimbas pada perpecahan antara anda dengan rekan bisnis anda, tentu menyita banyak pikiran dan membuat lelah. Jika pikiran lelah, yang ditakutkan tidak dapat mengurus perusahaan secara maksimal. Untuk itu, sebaiknya luangkan sedikit waktu untuk beristirahat dan relaksasi, agar pikiran kembali jernih dan dapat menangani perusahaan yang dikelola dengan sebaik mungkin.
Ditinggalkan oleh rekan bisnis yang terpercaya sedikit banyak mengganggu stabilitas perusahaan. apalagi jika rekan tersebut memegang peranan yang penting dalam perusahaan. Akan terasa begitu menyebalkan di minggu-minggu pertama. Langkah paling cepat dan tepat mengatasi masalah ini adalah kerjakan semua pekerjaan rekan bisnis tersebut sambil mencari pengganti yang baru.
Jika bisnis dalam lingkup yang kecil, kehilangan rekan merupakan sesuatu yang sangat besar karena bisnis yang kecil hanya dijalankan oleh sedikit orang. Agak merepotkan memang, banyak pekerjaan hanya diselesaikan sedikit orang. Sekali lagi, segera kerjakan pekerjaan yang ditinggalkan tanpa mengeluh agar cepat selesai.