Header Ads

Breaking News
recent

Cerita Sukses Dan dan Frank Carney Bersama Pizza Hut

Berbagai ragam kuliner yang tersebar dipenjuru dunia menyadarkan kita betapa suku bangsa sangat berpengaruh terhadap variasi makanan yang ada. Jika Anda kenal dengan Italia maka Anda tidak akan asing dengan makanan yang bernama Pizza. Dan siapa sangka makanan yang berasal dari italia ini kemudian menjadi sangat familiar di seluruh dunia. 

Kita  tak harus datang ke Italia untuk menikmati makanan yang memiliki rasa oriental itu. Karena dua orang bersaudara yang mulai bisnis usahanya di Kansas telah membawa pizza sebagai makanan yang dikenal dunia, mereka adalah Dan dan Frank Carney. Seakan sudah menjadi budaya dan  gaya hidup tersendiri bila memakan makanan yang satu ini. Pizza hadir seolah menjadi bagian dari taraf ukur moderenitas. Dan jika kita berbicara tentang pizza maka pikiran kita akan tertuju pada brand yang diciptakan dua mahasiswa itu, pizza hut.


Berbisnis kuliner dengan modal minim

Pizza hut kini merupakan salah satu waralaba internasional yang memiliki penghasilan jutaan dollar setiap bulannya. Waralaba yang dulunya berasal dari Amerika kini menjamu di seluruh dunia. Berawal pada keinginan dan tekad untuk memulai usaha dibidang kuliner maka dua orang ini kemudian memutuskan untuk bekerja sama memulai bisnis mereka. 

Sebagai seorang mahasiswa yang belum memiliki penghasilan yang memadai saat itu mereka berdua mengumpulkan modal sebesar enam ratus dollar, modal yang sangat minim untuk sebuah bisnis kuliner. Dengan modal yang ada mereka mulai memikirkan mengelola modal tersebut sebaik mungkin. 
Dan dan  Frank menyadari bahwa untuk memulai bisnis usaha kuliner mereka harus memiliki tempat dan alat untuk memasak jadilah mereka menyewa sebuah bangunan dan membeli peralatan dapur. Karena sekali lagi modal yang mereka miliki sangat minim maka mereka memutuskan untuk membeli peralatan dapur bekas. 

Setelah perlengkapan dianggap cukup maka secara berlahan mereka memulai bisnis mereka dengan nama toko pizza hut. Awalnya banyak yang mengira bahwa nama pizza hut memiliki filosofi tersendiri, namun ternyata nama tersebut adalah brand yang muncul karena situasi papan nama toko mereka hanya muat sembilan karakter dan itu pun sudah dengan spasi, maka dengan kondisi tersebut pizza hut adalah pilihan yang tepat tanpa berlandaskan filosofi apapun. 


Berawal dari Kansas

Bangunan pertama yang menjadi saksi kesuksesan Dan dan Frank terletak di 503 Bluff Selatan di pusat kota Wichita, Kansas. Tak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk menghadirkan trend kuliner di kota Wichita. Tak pernah diduga sebelumnya ternyata mereka mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh masyarakat. 

Mereka berhasil membuka cabang mereka yang kedua di daerah Topeka, Kansas. Usaha mereka naik daun dan membuat orang-orang menjadi penasaran untuk menjadi bagian dari bisnis waralaba tersebut. Beberapa tahun setelah membuka cabang di Topeka, pizza hut go public tepatnya pada tahun 1972. 
Saat mereka memutuskan untuk menjadi perusahaan yang go public, mereka telah memilki 134 kedai pizza hut yang tersebar di beberapa wilayah di seluruh dunia. Rasanya yang garing dan hampir sama dengan rasa pizza asli dari Italia membuat orang menjadi pelanggan tetap dan selalu terbayang akan rasa dan berbagai jenis sajian yang ditawarkan Dan dan Frank Carney.


Menggandeng Pepsico sebagai rekan kerja

Usaha membludak permintaan akan produk pizza hut pun meningkat. Untuk mengatasi permintaan pasar yang semakin banyak maka pemilik pizza hut memutuskan untuk kerja sama dengan perusahaan Pepsico. Bak gayung yang bersambut, ternyata minuman yang diproduksi oleh pihak Pepsico sangat sesuai dengan makanan yang disajikan pizza hut, jadilah mereka patner bisnis yang saling menguntungkan. Trend pun bertambah, dengan pizza hut yang tak dapat dilepaskan dari pasangannya minuman bersoda.



Terus berinovasi untuk mempertahankan eksistensi

Melihat bisnis yang diciptakan dua bersaudara yang dengan modal 600 dolar dapat menjadi sangat terkenal, maka pesaing dibidang yang sama pun banyak bermunculan dan pizza hut harus siap menghadapi tantangan pasar. Keberadaannya sebagai salah satu penyiap makanan siap saji membuat pizza hut mulai memikirkan eksistensinya.

Bersama dengan pepsico mereka melakukan inovasi-inovasi tawaran makanann tersendiri yang tak jauh dari pizza untuk membuat pelanggan mereka tetap bertahan dan setia mengunjungi kedai mereka. Ia membuat pizza hut menjelma menjadi kebutuhan untuk makan siang, makan malam, hingga sarapan.
Keberadaan pizza hut sebagai makanan siap saji pun membuatnya mendapat banyak sorotan bagi penggiat makanan sehat. Hal ini membuat pizza hut tertantang untuk tetap bertahan dengan konsep kedai mereka namun menciptakan inovasi makanan yang sehat dikomsumsi masyarakat. 

Sampai hari ini pizza hut masih terus melakukan inovasi bersama tim mereka. Mereka pun membuat gaya marketing yang cukup berbeda dengan sistem penawaran makan sesuai dengan jumlah teman, seperti menyediakan paket dua orang dan paket keluarga. Melihat sistem pemasaran ini cukup berhasil, kemudian mereka bergerak untuk membagi menu mereka kedalam paketan unik, seperti paket hemat, paket jumbo, dan berbagai tawaran tersendiri bahkan di pizza hut saat ini kita tidak hanya dapat menemukan pizza saja sebagai menu utama, namun sudah terdapat olahan lain seperti nasi ataupun spagetti serta salad buah. 

Dengan inovasi seperti ini kedai asal Kansas ini mencoba bertahan dipersaingan bisnis kuliner, khususnya kuliner siap saji yang ada di dunia. Sistem marketing dan inovasi sajian yang berbeda telah mereka terapkan namun bagi kedai Dan dan Frank ini tidak cukup, mereka menginginkan kedai mereka menjadi kedai yang nyaman bagi pelanggan. Hal ini pun mereka buktikan dengan pelayanan yang ramah disetiap kedai pizza hut. 

Berawal dari negeri paman sam kemudian menembus pasar benua biru hingga sampai di Indonesia pada tahun 1984. Pizza hut menjadi trend tersendiri. Dua bersaudara ini sungguh berhasil menciptakan 600 dollar menjadi jutaan dollar. 
Diberdayakan oleh Blogger.