Header Ads

Breaking News
recent

Tips Usaha Jahit Pakaian Ala Bu Cipto

Bu Cipto Rahardjo merupakan seorang penjahit rumahan di Pangkalanjati RT 12 RW 12 Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Pasti asing mendengar nama beliau karena beliau memang bukan termasuk penjahit besar dan terkenal. Namun, namanya ternyata tidak asing di kalangan pelanggannya yang sekarang sampai ke Papua. Penjahit yang biasa dipanggil Bu Cipto ini sedang sibuk dengan kegiatan menjahitnya setiap hari tanpa mempromosikan usahanya sendiri pada publik.

Sebelum memulai usaha sendiri, Bu Cipto bekerja pada seorang perancang kebaya. Berawal dari sering memperhatikan sang bos mengukur pelanggan hingga menjahit pakaian, Bu Cipto kemudian belajar membuat pola, mengukur tinggi, dan menjahit secara otodidak. Kerja keras dan upaya yang terus ingin belajar inilah yang kemudian membuat usaha Bu Cipto tidak pernah berhenti setiap harinya dan menjadi penjahit yang serba bisa. Baru ia seorang yang bisa membuat sendiri bustier (dalaman kebaya) di kalangan penjahit rumahan di sekitar ia tinggal.

“Menjahit adalah pekerjaan seni. Orang yang tidak punya jiwa seni akan sulit membuat pakaian yang pas,” ujar wanita paruh baya yang hanya memiliki satu karyawan ini. Meskipun setiap penjahit harus memiliki nilai seni, namun disamping itu ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam menjalankan usaha menjahit pakaian atau konveksi. Berikut ini merupakan tips yang diberikan oleh Bu Cipto untuk Anda yang ingin memulai atau mengembangkan usaha menjahit pakaian:



1. Sabar

Tidak semua orang bisa menjahit, meskipun ada kemauan. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar. Menjahit tidak dapat dipelajari secara teori saja, tetapi juga harus dipelajari dengan praktik secara terus-menerus. Inilah yang terkadang membuat calon penjahit dan penjahit itu sendiri kurang sabar dalam bekerja. Pembuatan pola yang salah atau jahitan yang kurang sesuai dengan ukuran itu sudah menjadi hal yang wajar terjadi pada penjahit yang baru belajar.

Kesabaran pun ditantang pada awal usaha menjahit pakaian. Tidak sedikit penjahit baru yang sepi pelanggan di awal usahanya. Kesabaran pun menjadi kunci saat karir dirasa sedang menurun, terutama pada usaha konveksi besar. Banyak tantangan dan peristiwa jatuh bangunnya. Anda harus sabar dan harus dapat melihat celah kesempatan di berbagai aspek usaha.


2. Telaten dalam bekerja

Ketelatenan dalam menjahit sangat dibutuhkan dan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh seorang penjahit. Jangan sampai jahitan tidak sesuai dengan ukuran konsumen. Khususnya untuk penjahit kebaya, bekerja dengan telaten merupakan hal yang terpenting karena menyangkut keindahan dan kerapihan kebaya yang dibuat. Pemotongan kain, pembuatan kancing dan payet sangat butuh ketelatenan karena jenis kain kebaya berbeda dengan kain lainnya.


3. Lakukan pekerjaan sampingan

Kejenuhan dalam bekerja memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa disiasati. Jika Anda sedang berada di titik kejenuhan dalam menjahit pakaian, gunakan waktu untuk melakukan hobi lain, misalnya memasak atau membaca. Tidak ada salahnya meninggalkan pekerjaan sejenak dan gunakan waktu untuk bersantai. Waktu tersebut bisa juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan kerabat dan sanak saudara.


4. Memiliki rasa sosial yang tinggi

Dalam membuka usaha, sebaiknya terlebih dahulu menentukan sasaran usaha Anda. Apakah untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah, menengah, atau menengah ke atas. Hal tersebut berdampak pada penentuan harga jahit pakaian yang Anda berikan kepada konsumen. Tetapi, tidak menuntup kemungkinan jika Anda tidak menentukan sasaran konsumen dari segi kelas ekonomi. Jika tidak menentukan sasaran konsumen dari segi kelas ekonomi, berarti Anda membuka peluang bagi siapa pun yang ingin memakai jasa sebagai penjahit pakaian. 

Rasa sosial yang tinggi dibutuhkan dalam hal ini. Tidak semua konsumen berasal dari kalangan yang mampu, terutama jika Anda membuka usaha di pemukiman padat penduduk atau perkampungan mungkin akan menemukan konsumen yang mampu membayar sesuai dengan biaya yang ia miliki. Oleh karena itu, beri tingkatan harga kepada konsumen, mulai dari harga sekedar bayar, harga normal pasaran, dan harga yang tinggi bagi konsumen yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas.

Penjahit pakaian dengan rasa sosial yang tinggi akan dinilai baik oleh para konsumennya. Tidak perlu takut pendapatan akan rendah, yang lebih penting adalah keberlangsungan dan kesuksesan usaha Anda. Bukan hal yang tidak mungkin jika konsumen tersebut akan menjadi pelanggan setia, bahkan turut mempromosikan usaha Anda ke kerabat dan keluarganya.


5. Perluas jaringan dan pertemanan

Ini salah satu faktor yang menjadi penentu keberlangsungan dan keberhasilan usaha jahit Anda. Jaringan pertemanan dan keluarga sangat dibutuhkan untuk promosi usaha. Gunakan waktu luang untuk bertemu dengan teman dan sanak saudara, kemudian promosikan usaha jahit yang sedang dijalankan. Akan lebih baik jika salah satu hasil karya jahitan Anda dibawa pada saat pertemuan.


6. Berikan kepuasan kepada konsumen

Kepuasan konsumen merupakan hal utama yang diharapkan dari seorang penjahit pakaian sekaligus menjadi tantangan baginya. Seorang penjahit pasti tidak mengharapkan konsumennya memakai pakaiannya dengan rasa kecewa meskipun ia dibayar. Di samping itu, pakaian yang dipesan bukan merupakan pakaian yang mudah dan cepat untuk dijahit. Inilah yang menjadi tantangan bagi seorang penjahit.

Hasil karya jahitan pertama mungkin menjadi keberhasilan awal Anda dan hal tersebut haruslah sesuai dengan keinginan konsumen. Jika konsumen awal merasa puas dengan hasil kerja Anda, bukan hal yang tidak mungkin konsumen tersebut akan mempromosikan Anda pada kerabatnya. Dengan begitu jumlah konsumen akan cepat meningkat dan pesanan dan hasil menjahit pakaian pun akan menghasilkan pendapatan yang besar.


7. Jangan putus asa dan terus bekerja keras

Kunci utama kesuksesan dalam menjalankan sebuah usaha dan bisnis adalah jangan pernah putus asa dan terus bekerja keras. Kesabaran dan ketelatenan akan muncul bersamaan dengan kerja keras. Promosi usaha dilakukan juga dengan kerja keras. Dan pada akhirnya, kepuasan konsumen dan keberlangsungan usaha akan lahir dari kerja keras. Jangan pernah putus asa dalam menjalankan usaha jahit pakaian Anda, karena meski rezeki sudah ada yang mengatur, tetapi keberlangsungan rezeki tergantung masing-masing individu yang menjalankannya.

Demikian sekilas uraian tentang tips menjalankan usaha jahit pakaian ala Bu Cipto. Semoga artikel ini bermanfaat serta dapat membantu para pebisnis. Sekian dan terimakasih.
Diberdayakan oleh Blogger.