Header Ads

Breaking News
recent

6 Cara Mengelola Keuangan Keluarga di Saat Krisis

Dalam sebuah seminar, Dahlan Iskan pernah menyampaikan sesuatu tentang rumah tangga yang kurang lebih berikut ini :
“Salah satu masa paling sulit bagi seseorang yang sudah berumahtangga, adalah ketika dia punya hutang bank, dan besok pagi dia harus membayar tagihan bank, sedangkan dia tidak punya uang. Itulah masa-masa paling getir yang, kalau Anda bisa melewati masa-masa itu, berarti Anda naik kelas,”
Ya, barangkali apa yang disampaikan oleh Menteri BUMN tersebut ada benarnya. Bagi mereka yang sudah berumahtangga, mungkin tida ada hal yang lebih membuat frustrasi daripada mengetahui kalau ada tagihan yang harus dibayar, tetapi tidak memiliki cukup dana untuk menutupi jumlah yang jatuh tempo. 

Namun, kebanyakan rumahtangga yang kesulitan menyelesaikan persoalan tagihan itu, adalah keluarga yang kurang cakap dalam mengatur keuangan keluarga. Padahal, jika salam satu keluarga itu bisa mengatur alokasi keuangan keluarga dengan baik, hal itu setidaknya bisa lebih membantu. Apalagi jika didukung dengan pemasukan atau penghasilan yang banyak, dan suami istri sama-sama bekerja. Kesempatan untuk survive dari tagihan hutang bisa mereka hadapi bersama.

Maka, faktor terpenting dalam menghadapi persoalan keuangan, selain menambah pemasukkan, adalah dengan cara membuat majamemen keuangan keluarga sebaik-baiknya. 

Berikut ini adalah beberapa kiat-kiat dari Bisnishack, bagaimana cara membuat anggaran yang baik untuk keluarga :


1. Perhatikanlah Angkanya

Jika kita amati lebih jauh, pada dasarnya, tidak banyak keluarga yang suami istrinya benar-benar melek financial. Mereka tidak paham dengan jumlah angka pasti kebutuhan mereka dalam satu bulan. Bahkan mereka tidak tahu pasti berapa jumlah total tagihan yang harus mereka bayarkan. Yang ada dalam pikiran mereka adalah, mereka punya tagihan. Itu saja. 

Biasanya ini terjadi di kelaurga yang suami dan istrinya sama-sama super sibuk. Mereka menghasilkan banyak uang tapi lupa bagaimana mengelolanya. Akhirnya, pemasukkan banyak, tapi pengeluaran lebih banyak. 

Cobalah ambil secarik kertas, pena, dan kalkulator. Buatlah daftar semua pendapatan bulanan di awal,  kurangi semua biaya keluarga dalam satu bulan untuk perumahan, utilitas, makanan, hiburan, pendidikan, transportasi, dan biaya lainnya. 

Anda juga bisa membuat daftar tambahan seperti biaya makan siang diluar, minum kopi bersama teman-teman, uang saku untuk anak-anak, hobi Anda, dan sebagainya. Lacaklah jumlahnya, setidaknya untuk satu bulan. Ada banyak aplikasi penganggaran keuangan gratis di internet, yang bisa Anda gunakan.


2. Memangkas Biaya

Setiap keluarga mungkin memiliki banyak cara untuk mengurangi pengeluaran mereka, tetapi banyak yang memilih untuk tidak memangkas sepenuhnya biaya yang tidak terlalu penting. Mereka lebih memilih untuk mengurangi saja, daripada memangkas atau menghilangkan biaya itu sama sekali. 

Dan, kalau kondisi keuangan sudah sangat krisis dan keluarga tidak mungkin hanya mengandalkan gaji buta, mereka baru berani memangkas hal-hal yang tadinya perlu dipangkas (hilangkan).

Misalnya, jika Anda berlangganan TV kabel. Jika kita amati lebih jauh lagi, menonton TV pada dasarnya lebih banyak tidak pentingnya daripada pentingnya. Anda bisa menghilangkan TV langganan Anda, dan menonton siaran yang gratis saja. Sedangkan Anda bisa mngganti waktu menonton TV itu tadi dengan cara-cara kreatif seperti menonton film-film gratis dari perpustakaan setempat, bermain bersama keluarga, atau melakukan hobi yang tidak memakan biaya mahal. 

Ketika Anda melakukan itu, sisihkan biaya TV kabel tadi untuk menabung dan menambah anggaran Anda. Anda juga bisa mengalokasikan anggaran TV tadi untuk hal yang lebih penting. Misalnya, membelikan sepeda untuk anak Anda supaya dia lebih sehat dan sebagainya. 


3. Alokasi Dana

Jika Anda sudah membuat daftar pengeluaran dan pemasukkan dengan sangat lengkap, Anda akan lebih mudah dan lebih bijak dalam mengatur besarnya porsi untuk setiap pengeluaran. Misalnya, beberapa keluarga mungkin akan lebih mudah untuk mengalokasikan dana secara mingguan. 


4. Aturlah Batasan-batasan dalam Belanja

Setiap pasangan suami istri harus memutuskan pembatasan untuk belanja.. Misalnya, setiap pembelian lebih dari Rp 500.000,- memerlukan persetujuan dari kedua belah pihak. Misalnya juga, sang suami dan istri mendapatkan jatah uang saku mingguan, sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan membantu Anda untuk melacak alokasi dana yang sifatnya tidak menentu. Seperti belanja.

Kemudian, jika Anda memiliki anak yang sudah memasuki masa-masa dewasa, tidak ada salahnya jika mereka diajak berdiskusi terkait anggaran belanja dan uang saku keluarga. Mereka akan paham dengan sendirinya dan itu membantu mereka untuk lebih dewasa. Diluar sana, banyak sekali orangtua yang karena rasa sayang mereka, para orangtua membagikan uang tunai untuk anak-anak tanpa banyak pelacakan. Sehingga sang anak tidak mengerti tentang keuangan. 

Jika perlu, sang anak sudah dibiasakan untuk mandiri, alias bisa menghasilkan uang sendiri. Setidaknya untuk menambah uang jajan mereka sendiri. Itu akan sangat membantu, baik dari segi financial keluarga, juga dari segi pembelajaran si anak.


5. Buat Gol Keuangan Keluarga

Setelah keuangan dasar untuk biaya bulanan dibahas dan anggaran sudah diatur, saatnya Anda dan keluarga Anda, termasuk Anak Anda,  berdiskusi tentang tujuan keuangan yang ingin dicapai dan bagaimana menjangkaunya. Kebanyakan anak-anak tidak dilibatkan atau anak-anak tidak peduli tentang tagihan listrik yang dibayarkan tiap bulan dan sebagainya. 

Dalam membahas masalah keuangan dengan anak, orang tua harus lebih bijak. Jika Anda bisa berdiskusi tentang keuangan dengan bijak kepada Anak Anda, itu akan sangat membantu mereka supaya lebih dewasa. 

Anak-anak perlu memahami hal-hal dasar dalam keuangan keluarga, karena banyak percaya bahwa mama dan papa dapat menggunakan kartu plastik untuk membeli sesuatu, atau bahwa orang tua mereka secara ajaib dapat menarik uang tunai dari mesin besar tanpa memahami bagaimana uang sampai di sana di tempat pertama. Mengatur setiap anak dengan bebas, rekening giro dasar dan membantu mereka mengelola deposito mereka secara teratur.


6. Maju Terus

Setelah hal yang sulit telah dicapai dan keluarga memiliki pemahaman yang lebih baik dari situasi keuangan mereka, hal ini sangat penting untuk terus bergerak maju dan proaktif tentang keuangan. Berkat teknologi saat ini, ada banyak program pengelolaan uang secara online, termasuk yang ditawarkan oleh Mint dan Vertex42, di mana informasi uang dapat dimasukkan dan dilacak hampir secara otomatis. Anggaran harus tetap fleksibel dan segar agar efektif.

Mendapatkan kembali kontrol juga akan membantu meringankan keluarga stres keuangan, memperbaharui keyakinan, dan bahkan dapat memicu ide-ide baru untuk menambahkan pendapatan untuk campuran. Jika Anda menemukan Anda masih membutuhkan bantuan atau bahkan mungkin perlu pekerjaan baru dengan gaji yang lebih baik, jangan biarkan kebanggaan atau rasa takut mencegah Anda dari mencoba untuk mendapatkan kembali kesehatan keuangan yang baik. 

Tugas awal untuk mendapatkan kehidupan keuangan Anda bersama-sama sering merupakan bagian yang paling luar biasa dari persamaan. Namun, menghadapinya kepala di satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali kontrol. Jika tidak, Anda berisiko kehidupan keuangan yang tidak sehat untuk seluruh keluarga dan perjuangan berat terus memenuhi kebutuhan.
Diberdayakan oleh Blogger.