Header Ads

Breaking News
recent

5 Teknik Negosiasi Yang Bisa Dipelajari Dari Anak-Anak

Proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai sebuah kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain biasa disebut dengan istilah negosiasi. Menyelesaikan masalah sengketa secara damai melalui perundingan juga bisa disebut sebagai proses negosiasi. Proses tawar-menawar ini sudah terjadi sejak zaman dahulu kala. Pada saat belum ada mata uang sebagai nilai tukar, proses ini bisa diselesaikan dengan barter. Barter adalah sistem negosiasi zaman dahulu yang berupa menukar sebuah barang untuk mendapatkan barang yang diinginkan.


Dalam melakukan sebuah negosiasi sangat memerlukan keterampilan yang mumpuni agar membuahkan hasil yang positif. Beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sebuah negosiasi adalah ketajaman fikiran, sabar, mampu beradaptasi, daya tahan yang kuat, kemampuan sosialisasi yang baik, konsentrasi tinggi, kemampuan berartikulasi, dan memiliki selera humor. Dengan memiliki keterampilan diatas, bisa menjadi garansi seseorang untuk melakukan negosiasi. Dalam melakukan negosiasi memang membutuhkan kemampuan berpikir dan pengolahan kata yang benar-benar bisa membuat seseorang terpancing serta percaya terhadap apa yang kita bicarakan. Sehingga pada akhirnya orang tersebut akan setuju terhadap apa yang kita tawarkan.

Pada saat negosiasi belangsung, Anda harus melakukan hal-hal berikut :

- Meningkatkan percaya diri, agar lawan bicara berfikir dua kali tentang Anda. Sehingga membuat lawan         tidak sembarangan dalam berbicara.

- Menawarkan sebuah solusi, agar Anda lebih terlihat bijaksana. Kebanyakan orang tidak dapat                     memberikan solusi, sehingga praktek negosiasi gagal.

- Bicara sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Jika tahu kemana arah bicara Anda, tentunya itu akan             memudahkan dalam bermain fikiran dengan lawan.

- Mengetahui kelemahan diri Anda sendiri. Selalu menghindari perbincangan yang mengarah kedalam               kelemahan diri sendiri, karena itu akan melemahkan posisi Anda.

- Berusaha untuk mengetahui apa yang diinginkan lawan bicara Anda. Dengan mengetahui apa yang lawan       pikirkan, Anda akan berada selangkah lebih maju di depannya untuk mencari sebuah jawaban dan solusi       untuk menghasilkan kesepakatan.

Negosiasi sebenarnya sudah dikenal sejak Anda masih kecil. Seorang ibu sangat sering mempraktekkan negosiasi dengan anaknya. Sebagaui contoh “Bersihkan dulu kamarmu, baru nanti boleh makan es krim!” apakah Anda menyadarinya? Kalimat ini merupakan kalimat untuk bernegosiasi. Di situ seorang ibu menawarkan sebuah es krim, asalakan anaknya mau membersihkan kamarnya terlebih dahulu.

Sebelum melakukan negosiasi orang tua pasti akan melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu dengan ananknya. Mungkin dengan bersikap lebih baik dari biasanya atau mengiming-imingi dengan hadiah. Hal ini sangat mungkin dilakukan untuk memperlancar proses negosiasi.

Sebagai orang tua dan pebisnis, Anda juga dapat mempelajari cara untuk melakukan negosiasi dari anak-anak. Kali ini Bisnishack.com akan memberikan rinciannya kepada Anda.


1. Melakukan Pendekatan

Sebuah negosiasi yang sukses pasti membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan. Memang, sebuah pendekatan bukanlah hal yang mudah. Anda harus bisa menggunakan bahasa yang baik dan melakukannya dalam momen yang pas. Anak-anak sering melakukan sebuah pendekatan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin akan melakukan satu hal yang lain dari biasanya yang mungkin akan menyita perhatian Anda.

Teknik pendekatan dalam dunia anak-anak sebenarnya lebih mirip dengan mencari perhatian. Mereka akan berusaha mengalihkan perhatian Anda, agar mau memperhatikan dan akhirnya mau menuruti apa yang mereka inginkan. Teknik yang sangat baik dan tinggi sebenarnya, jadi mungkin Anda bisa memanfaatkannya dan mengaplikasikannya dalam dunia bisnis Anda. Bagaimana melakukan pendekatan kepada klien Anda dengan baik demi memperoleh hasil negosiasi seperti yang diinginkan.


2. Mulai Menawarkan Bantuan

Seringkali anak-anak akan melakukan hal yang lain dari biasanya. Mereka tiba-tiba akan menjadi rajin untuk melakukan sesuatu, miasalnya membersihkan taman, menyapu, membantu memasak, mencuci piring, dan lain-lain. Sebenarnya anak-anak ini memiliki maksud tertentu. Mereka memiliki sebuah permintaan akan hal tertentu yang harus dipenuhi. Jika mereka meminta secara langsung mungkin Anda tidak akan setuju. Jadi mereka memulainya dengan memberikan dan menawarkan bantuan terhadap Anda. Sebagai orang tua seharusnya Anda dapat memahami hal ini.

Dalam sebuah negosiasi bisnis Anda juga bisa mengaplikasikan cara ini. Anda bisa mengawali sebuah proses negosiasi dengan menawarkan bantuan terlebih dahulu. Alasannya karena dalam sebuah bisnis akan lebih mudah mengatakan ya atau bersedia bekerja dengan orang jika orang tersebut telah melakukan hal baik untuk kita.


3. Berbicara Dengan Pembuat Keputusan

Seorang anak akan berbicara langsung kepada ibunya jika mereka menginginkan sesuatu. Mereka merasa tahu harus berbicara dengan siapa dan bagaimana caranya agar mereka dapat mendapatkan apa yang diingkan. Anak-anak akan cenderung berbicara dengan seorang ibu terlebih dahulu, karena mereka merasa bahwa seorang ibu bertindak sebagai pembuat keputusan pertama untuk anak-anaknya. Akan tetapi jika ibu menolak, maka seorang anak biasanya akan berbicara dengan pembuat keputusan kedua yaitu ayah. Dengan sikap yang lebih baik dari biasanya mereka akan mendekati seorang ayah dan meminta apa yang mereka butuhkan.

Dalam sebuah negosiasi sebenarnya baik dalam bidang bisnis, lakukanlah hal yang sama. Anda bisa menawarkan semua kemungkinan dan pilihan serta solusi, akan tetapi jika lawan negosiasi mengatakan tidak, segeralah mencari orang lain untuk bernegosiasi. Orang yang cenderung sering mengatakan tidaka hanya akan membuang-buang waktu Anda.


4. Memanfaatkan Orang Lain Sebagai Bala Bantuan

Dalam melakukan sebuah negosiasi dengan orang tua, seorang anak pasti akan menyertakan entah kakak, adik, atau sepupu sebagai pendukung mereka. Misalnya saat mereka menginginkan suatu barang yang mirip dengan milik kakaknya. Contoh kalimat negosiasi mereka mungkin seperti ini, “Ibu belikan aku buku besar itu, kakak saja ibu belikan, kenapa adik tidak?” Ini merupakan taktik pintar untuk melakukan sebuah negosiasi. Mereka meminta barang untuk diri mereka, akan tetapi menggunakan kakak mereka sebagai alasan.

Dalam sebuah pekerjaan, praktik negosiasi pasti akan selalu terlaksana terlebih lagi dalam bidang bisnis. Anda mungkin bisa mempertimbangkan cara ini, menggunakan tim Anda atau orang lain yang lebih handal untuk mensukseskan proses negosiasi. Dengan cara dan orang yang tepat mampu menghasilkan negosiasi yang baik, dan mungkin akan berakhir seperti yang diharapkan.


5. Menghidupakan Pesona Diri

Setiap individu pasti memiliki sebuah pesona tersendiri. Membangkitkan sebuah pesona paling mudah dengan cara tersenyum. Perhatikan saja jika anak-anak Anda meminta sesuatu, mereka akan menambahkan senyum malu-malu kepada Anda. Bayangkan saja jika mereka melakukan hal ini, tentunya Anda akan sulit untuk menolak mereka.

Dalam sebuah negosiasi bisnis, memunculkan pesona Anda dirasa mampu untuk membantu kelaancaran sebuah proses perundingan. Menurut pengalaman, sebuah senyuman akan membangkitkan pesona diri Anda yang akan memikat lawan negosiasi. Sebuah pesona akan membuat dan menghasilkan sebuah hubungan yang positif. Maka jangan ragu untuk membangkitkan pesona dengan tersenyum demi mencapai sebuah kesepakatan bisnis.
Diberdayakan oleh Blogger.